Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi: Studi Kasus Pra dan Pasca Otonomi Khusus Aceh

Authors

  • Putri Marzaniar Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh
  • Dedi Arifka Universitas Gadjah Mada
  • Dicky Izmi Syahputra Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Ulfah Rahmah Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.22373/jai.v9i2.4229

Keywords:

Kemiskinan, Ketimpangan Ekonomi, Otonomi Khusus, Aceh

Abstract

Kajian ini akan membahas tentang kemiskinan dan ketimpangan ekonomi (kesenjangan pembangunan dan distribusi pendapatan) antara perkotaan yang terkonsentrasi di Kota Banda Aceh dan pendesaan yaitu kabupaten-kabupaten di Aceh pra dan pasca otonomi khusus. Tujuan kajian untuk mengidentifikasi faktor penyebab kegagalan otonomi khusus Aceh dalam mengatasi kemiskinan dan ketimpangan di provinsi Aceh pra dan pasca tsunami. Hasil bacaan dan tinjauan penulis menunjukkan rekontruksi pembangunan pasca tsunami dan konflik yang terkonsentrasi di Banda Aceh menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan otonomi khusus Aceh dalam mengatasi kemikinan dan ketimpangan di provinsi Aceh pra otonomi yang membawa implikasi pada penyediaan layanan publik yang tidak merata di pendesaan, menimbulkan kekecewaan, ketidakpuasan dan telah merusak hubungan antara Kota Banda Aceh dan kabupaten- kabupaten lainnya di provinsi Aceh. Kemudian tarik menarik kewenangan antar pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam pengelolaan DOKA yang dipicu oleh disinkronisasi antar pasal dalam UUPA terkait kewenangan pengelolaan dan pemanfaatan DOKA juga menjadi faktor penyebab ketidakmampuan penyerapan DOKA dalam mengatasi kemiskinan dan ketimpangan di Aceh pasca otonomi khusus. Bahkan tarik-menarik kewenangan tersebut telah membawa ketegangan antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota serta berpotensi memunculkan konflik.

References

Akbar, K., Pasha Karim, Z., Fadlullah, N., & Siddiq Armia, M. (2021). Sistem Pengawasan Dana Otonomi Khsusus Aceh dan Dampaknya terhadap Pemberantasan Korupsi. Integritas : Jurnal Antikorupsi, 7(1), 101–120. https://doi.org/10.32697/integritas.v7i1.719

Ammariah, H. (2020, Mei 10). Pengertian dan Bentuk-bentuk Ketimpangan Sosial. Retrieved from Ruang Guru: https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-dan-bentuk-ketimpangan-sosial

BPS. (2021, Juli 15). Gini Ratio Menurut Provinsi dan Daerah, 2002-2021. Retrieved from Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/indicator/23/98/1/gini-ratio-menurut-provinsi-dan- daerah.html

BPS. (2021, Juli 15). Persentase Penduduk Miskin (P0) Menurut Provinsi dan Daerah 2007-2021. Retrieved from Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/indicator/23/185/1/jumlah- penduduk-miskin-ribu-jiwa-menurut-provinsi-dan-daerah.html

Cahyono, H. (2016). Evaluasi Atas Pelaksanaan Otonomi Khusus Aceh: Gagal Menyejahterakan Rakyat Dan Sarat Konflik Internal. Jurnal Penelitian Politik, 9(2). doi:https://doi.org/10.14203/jpp.v9i2.227

Chambers, R. (1983). Rural Development: Putting the Last First. United States: Longman. Retrieved fromhttps://opendocs.ids.ac.uk/opendocs/bitstream/handle/20.500.12413/178/rc217.pdf?sequence=2&isAllowed=y

Databoks. (2021, Juli 21). Tingkat Ketimpangan Aceh Makin Tinggi pada Maret 2021. Retrieved from databoks: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/07/21/tingkat-ketimpangan- aceh-makin-tinggi-pada-maret-2021

Dhyatmika, K. W., & Atmanti, H. D. (2013). ANALISIS KETIMPANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI BANTEN PASCA PEMEKARAN. DIPONEGORO JOURNAL OF

ECONOMICS, 2(2), 1-8. Retrieved from http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. (2021, April 26). FGD – Evaluasi Pengelolaan Dana

Otonomi Khusus Provinsi Aceh. Retrieved from Kementrian Keuangan: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan: https://djpk.kemenkeu.go.id/?p=20129

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan. (2021, April 26). FGD – Evaluasi Pengelolaan Dana Otonomi Khusus Provinsi Aceh. Retrieved from Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan: http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=20129

DPR-RI. (2021, September 28). Banggar DPR Sepakati Dana Otsus Rp16 Triliun untuk Papua dan Aceh. Retrieved from DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA: https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/34967/t/Banggar+DPR+Sepakati+Dana+Otsus+Rp16+Triliun+untuk+Papua+dan+Aceh

Eaton, K. (2001). Political Obstacles to Decentralization: Evidence from Argentina and the Philippines. International Institute of Social Studies, 32(1), 101-127. doi:0.1111/1467- 7660.00198

Ikbal Ramzani, Muhammad Yasir Yusuf, & Hafas Furqan. (2020). Model pengelolaan dana otonomi khusus terhadap kesejahteraan masyarakat di aceh (ditinjau dari maqashid syariah). Journal of Sharia Economics, 01(01), 59–81.

IJN. (2020, Maret 9). YARA Banda Aceh Pertanyakan Status Gedung BMEC yang Terbengkalai. Retrieved from Indo Jaya News: https://www.indojayanews.com/daerah/yara-banda-aceh- pertanyakan-status-gedung-bmec-yang-terbengkalai/

Isra, S., de Villiers, B., & Arifin, Z. (2019). Asymmetry in a Decentralized, Unitary State: Lessons from the Special Regions of Indonesia. Journal on Ethnopolitics & Minority Issues in Europe, 18(2), 43-71. Retrieved from http://www.ecmi.de/fileadmin/downloads/publications/JEMIE/2019/DeVilliers%20et%20al. pdf

Mahdi, S. (2007). Where do IDPs go? Evidence of social capital from Aceh conflict and tsunami IDPs. Paper presented at the fi rst international conference of Aceh and Indian Ocean Studies, (pp. 24-27). Banda Aceh.

Maidar, R., Masbar, R., & Nasir, M. (2017). ANALISIS TINGKAT KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN DI PROVINSI ACEH PERIODE 2002-2015.

John w. Creswell; J.David Creswell. (2018). Research Design: Qualitative, Quantitative, adn Mixed Methods Approaches (6th ed). SAGE Publications,Inc.

Meliza, & Murtala. (2020). ANALISIS KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PROVINSI

ACEH. Jurnal Ekonomi Regional Unimal, 3(1), 27-38. Retrieved from http://ojs.unimal.ac.id/index.php/ekonomi_regional

Miller, M. A., & Bunnell, T. (2013). Urban-Rural Connections: Banda Aceh Through Conflict,Tsunami,and Decentralization. SPRINGER ASIA SERIES, 3(6), 83-98.

O'SHAUGHNESSY, L. N., & DODSON, M. (1999). Political Bargaining and Democratic Transitions: A Comparison of Nicaragua and El Salvador. Journal of Latin American Studies, 31(1), 99-127. doi:https://doi.org/10.1017/S0022216X98005227

Phelps, N. B. (2011). Post-disaster economic development in Aceh: Neoliberalization and other economic-geographical imaginaries. Geoforum, 42, 418-426.doi:http://dx.doi.org/10.1016/j.geoforum.2011.02.006

Reiza Macella, A. D., Najamudin, N., Handayani, S. W., & Juraida, I. (2021). Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Aceh Kreatif Untuk Mengurangi Kemiskinan di Aceh. Jurnal Public Policy, 7(1), 75. https://doi.org/10.35308/jpp.v7i1.3095

Safwan, & Haryanto. (2005). Penanggulangan kemiskinan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam : Studi kebijakan penanggulangan kemiskinan di provinsi NAD. Retrieved from Repository UGM: http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/26585

Sustikarini, A. (2019). Financing Peace: Special Autonomy Fund as a Peace Dividend in Aceh, Indonesia. Journal of ASEAN Studies, 7(2), 99–121. https://doi.org/10.21512/jas.v7i2.5787

World Bank. (2006). Aceh public expenditure analysis: Spending for reconstruction and poverty reduction. Washington, DC/Jakarta: The World Bank. Retrieved from https://reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files/resources/11308F3FB67079B549257220001DA ACE-wb-idn-08nov.pdf

Downloads

Published

2024-04-30

How to Cite

Marzaniar, P., Arifka, D., Izmi Syahputra, D., & Rahmah, U. (2024). Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi: Studi Kasus Pra dan Pasca Otonomi Khusus Aceh. Al-Ijtima`i: International Journal of Government and Social Science, 9(2), 1–10. https://doi.org/10.22373/jai.v9i2.4229