Konsep Tazkiyat Al-Nafs Perspektif Al-Qur’an (Studi Pemikiran HAMKA dalam Tafsir Al-Azhar)

Authors

  • Muhammad Amin Pascasarjana Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.22373/quranicum.v2i1.6366

Keywords:

Tazkiyat al-Nafs, Tafsir Al-Azhar, HAMKA

Abstract

Tazkiyat Al-Nafs sangat penting bagi dunia saat ini, sebab masyarakat telah terperangkap dalam pola pikir rasional dan mencampakkan dimensi batin. Kondisi tersebut melahirkan gaya hidup yang materialis dan hidonis, dalam arti masyarakat hanya berfikir kehidupan duniawi semata tanpa menghiraukan kehidupan ukhrawi. Akibatnya berbagai penyimpangan, kejahatan, kekejian, dan kemungkaran terjadi disegala sektor kehidupan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana konsep Tazkiyat al-Nafs perspektif Al-Qur’an, bagaimana pemikiran HAMKA terhadap Tazkiyat al-Nafs dalam Al-Qur’an, dan bagaimana implementasi pemikiran HAMKA terhadap Tazkiyat al-Nafs di era modern. Bentuk Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Metode Maudhu’i dengan analisis data diskriptif-kualitatif dan analisis isi (content analysi). Batasan dalam penelitian ini mengkaji makna, maksud dan tujuan dari lafazh tazkiyat al- nafs perspektif HAMKA dalam tafsir Al-zhar. Adapun hasil penelitian adalah: pertama konsep tazkiyat al-nafs perspektif Al-Qur’an adalah jiwa yang bersih, suci, dan terealisasinya Tauhid. Kedua, barangsiapa yang selalu mensucikan atau membersihkan dirinya dari pada kesyirikan, kerusakan akhlak, ilmu, harta, makanan, jalan yang sesat dan dari pada maksiat serta dosa lainnya melalui  tazkiyah al-nafs maka menanglah dalam kehidupan ini serta menjadi orang-orang  al-Muqarrabin.“sejauh mana tingkat kepedulian seseorang terhadap tazkiyat al-nafs dalam dirinya, maka sejauh itu pulalah tingkat keselamatannya”. Ketiga, implementasi pemikiran HAMKA terhadap Tazkiyat al-Nafs di era modern adalah untuk melahirkan sikap menahan diri, mensucikan diri, dan memanfaatkan harta untuk kepentingan produktif. Yaitu dengan konsep zuhud yang dibawakan HAMKA yang memiliki nuansa Ilahiyyah, ekonomis, sosialis, serta memiliki makna filosofis yang dalam, melalui perantara akhlak mulia yang diterapkan dalam kehidupan, dengan sebutan istilah kecerdasan spiritual dan keshalehan sosial. “Bukan tidak memiliki dunia, tetapi tidak dimilki oleh dunia”.

Kata Kunci: Tazkiyat al-Nafs, Tafsir Al-Azhar, HAMKA 

References

Abdul Yazid, Qadir Jawas. Manhaj Ahlusunnah Wal Jama’ah Dalam Tazkiyah Al-Nafs. Bogor: Pustaka At-Taqwa. 2016.

Al-Baqi, Muhammad Fuad Abd. Mu’jam Al-Mufahras Li Alfaz AlQuran Al-Karim. Beirut: Dar al-Fikr. 1996.

Ahmad, Sulaiman ath-Thabrâni. al-Mu‘jam ash-Shagîr, Juz 1. Cet, 1, Bairut: Dârul Kutub al-Ilmiyah. 1983

As-Suyuti, Imam. Asbabun Nuzul; terj. Andi Muahammad Syahril dan Yasir Maqasid, Cet. 1. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. 2014.

Asy-Sya’rawi, Mutawalli. Tafsir Asy-Sya’rawi , Terj. Zainal Arifin Penyunting Tim Duta Azhar. Kairo: Duta Azhar. 2015.

Az-Zuhaily, Wahbah. Tafsir Al-Munir Jilid. 1, Jakarta: Gema Insani. 2013.

________, Wahbah Tafsir Al-Munir Jilid 8, Jakarta: Gema Insani. 2013.

________, Wahbah. Tafsir Al-Munir Jilid. 9, Jakarta: Gema Insani. 2013.

Hajar, Ibnu Al-Asqa>lani. Fathul Barri: Penjelasan Kitab Shahi>h Al-Bukha>ri, Jilid. VII, Terj. Amiruddin. Jakarta: Pustaka Azzam. 2008.

HAMKA. Akhlaqul Karimah. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1992.

________, Pandangan Hidup Muslim. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1992.

________, Falsafah Hidup, Cet. XIII, Jakarta: Pustaka Panjimas. 2002

________, Tasawuf Modern. Jakarta: Republika. 2015

________, Renungan Tasawuf. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1995.

________, Pelajaran Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang. 1973.

________, Perkembangan Tasawuf dari Abad Ke Abad. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1992.

________, Tafsir Al-Azhar, Jilid. 1, Jakarta: Pustaka Panjimas. 1982.

________, Tafsir al-Azhar, Jilid. 2. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1982.

________, Tafsir al-Azhar, Jilid. 6. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1982.

________, Tafsir al-Azhar, Jilid. 7. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1982.

________, Tafsir al-Azhar, Jilid. 10. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1982.

________, Prinsip dan Kebijaksanaan dalam Dakwah Islam. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1990.

Hamid, Abu Al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulum Al-Din, Vol. 3, Bairut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 2002.

Jealani, A.F. Penyucian Jiwa Tazkiyah Al-Nafs dan Kesehatan Mental. Jakarta: Amzah. 2001.

M. Quraish Shihab. Studi Komparasi Pemikiran Tasawuf Modern Hamka dan Said Nursi. Tesis. Surabaya: Pascasarjana UINSA. 2022.

Nashir, Haedar. Agama dan Krisis Manusia Modern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1997.

Qutb, Sayyid. Tafsir Fi Dzilal Qur’an atau dalam, al-Hayatu Fi Dzilal Qur’an, terj. As’ad Yasin Abdul Aziz Salim Basyarahil. Bairut Lubnan: Ihya al-Turas Al-Arabi, 1997.

Quraish, M. Shihab. Membumikan Al-Qur’an; Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan. 2007.

________, M. Shihab. Wawasan Alqur’an: Tafsir Maudhu’i Atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung: Mizan. 1996.

Rohana Hamzah, dkk, “Spiritual Education Development Model”, Journal of Islamic and Arabic Education, Vol. 2, No. 2, ( 2010), hlm. 1. https://journalarticle.ukm.my/779/1/16.pdf

Subandi, Ahmad. Meruntuhkan Hawa Nafsu Membangun Rohani, Cet. 1, Jakarta: PT. Lentera Basritama. 2000

Silawati, Pemikiran Tasawuf Hamka dalam Kehidupan Modern, An-Nida’: Jurnal Pemikiran Islam,Vol. 40, No. 2, (2015), hlm. 118. http://dx.doi.org/10.24014/an-nida.v40i2.1502

Subhani, Ja’far. Tauhid Dan Syirik. Bandung: Mizan. 1998.

Syukur, M. Amin. Menggugat Tasawuf dan Sufisme Tanggung Jawab Sosial Abad Ke 21. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1998.

Yunan, Yusuf. Corak Pemikiran Kalam Tafsir al-Azhar, Jakarta: Panamadani. 2003.

Downloads

Published

2025-06-30

How to Cite

Muhammad Amin. (2025). Konsep Tazkiyat Al-Nafs Perspektif Al-Qur’an (Studi Pemikiran HAMKA dalam Tafsir Al-Azhar). QURANICUM: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 2(1), 1–19. https://doi.org/10.22373/quranicum.v2i1.6366

Issue

Section

Articles