Pariwisata Berbasis Masyarakat: Studi Kasus Pantai Menganti, Kebumen

Community-Based Tourism: A Case Study of Menganti Beach, Kebumen

Authors

  • Mahfud Miftahkhul Huda Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Yosafat Hermawan Trinugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • Dwi Astutik Universitas Sebelas Maret Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.22373/jsai.v4i3.3543

Keywords:

Tourism, Menganti Beach, Local Community, Role

Abstract

This article explores the role of local communities in community-based tourism development at Menganti Beach, Karangduwur Village, Kebumen District, as a response to socio-economic challenges in the area. Utilizing a qualitative approach and descriptive research, this study gathered data through interviews, observations, and documentation to understand how the community of Karangduwur independently manages Menganti’s tourism, differing from other tourism management practices predominantly overseen by the tourism department. The findings indicate a significant role of the local community in five aspects: as initiators, implementers, participants, reviewers, and beneficiaries, supporting the increase in Original Village Revenue (PAD), welfare, and reduction of unemployment. However, challenges such as conflicts of interest, culture shock, and lack of support from local governments, particularly in Environmental Impact Analysis (AMDAL) and waste management, pose substantial hurdles. Therefore, collaboration with external parties and heightened community awareness of waste management are essential for a more sustainable approach.

Abstrak
Artikel ini mengeksplorasi peran masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Pantai Menganti, Desa Karangduwur, Kabupaten Kebumen, yang merupakan respons terhadap tantangan sosial ekonomi di daerah tersebut. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan penelitian deskriptif, studi ini mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk memahami bagaimana masyarakat Desa Karangduwur secara swadaya mengelola wisata Pantai Menganti, yang berbeda dari praktik pengelolaan wisata lainnya yang lebih banyak dikelola oleh dinas pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan peran signifikan masyarakat lokal dalam lima aspek: sebagai pemrakarsa, pelaksana, penyerta, peninjau, dan penerima manfaat, yang mendukung peningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD) serta kesejahteraan dan pengurangan pengangguran. Namun, kendala seperti konflik kepentingan, culture shock, dan kurangnya dukungan pemerintah daerah, khususnya dalam aspek Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan pengelolaan limbah, menimbulkan tantangan. Oleh karena itu diperlukan adanya kolaborasi dengan pihak eksternal dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan limbah untuk pendekatan yang lebih berkelanjutan.

References

Abdussamad, Zuchri. 2021. Metode Penelitian Kualitatif. Cetakan 1. Makassar: Syakir Media Press.

Afifa, Putri Nur Aini, dan M. Setyo Nugroho. 2022. “Peran Masyarakat dalam Menarik Minat Kunjungan Wisatawan: Studi di Kampung Adat Prailiu Kabupaten Sumba Timur.” Jurnal Pariwisata Nusantara (JUWITA) 1(1):1–12.

Arida I Nyoman Sukma. 2017. BUKU AJAR PARIWISATA BERKELANJUTAN. Sustain-press.

Arkarizki, Dhafin, R. Ira Irawati, dan Dedi Sukarno. 2023. “TRANSPARANSI ORGANISASI DALAM PENGELOLAAN INFORMASI PUBLIK PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA BANDUNG.” JANE-Jurnal Administrasi Negara 14(2):594–605.

Astajaya, I. Ketut Manik. 2020. “PARIWISATA BALI DALAM HIMPITAN DIALETIKA BUDAYA.” Maha Widya Duta: Jurnal Penerangan Agama, Pariwisata Budaya, dan Ilmu Komunikasi 3(2):35–40.

Atrianingsi, Andi, Beddu Lahi, dan Sitti Mirsa. 2019. “Peran pemerintah dalam mengembangkan wisata Malino sebagai” Beautiful Malino” di Kabupaten Gowa.” Jurnal Ilmiah Pranata Edu 1(1):57–68.

Demartoto, Argyo. 2009. Pembangunan pariwisata berbasis masyarakat. Sebelas Maret University Press.

Herdiana, Dian. 2019. “Peran masyarakat dalam pengembangan desa wisata berbasis masyarakat.” Jurnal Master Pariwisata (JUMPA) 6(1):63–86.

Junaid, Ilham. 2020. “Implementasi Pariwisata Berkelanjutan di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.” Jurnal Pariwisata Terapan 3(2):110–23.

Karim, Abdul. 2022. “Praksis Penanaman Nilai Local Wisdom Masyarakat Desa Jrahi sebagai Learning Resources IPS.” QUALITY 10(2):203–28.

Listyorini, Sari, Bulan Prabawani, Andi Wijayanto, dan Robetmi Jumpakita Pinem. 2022. “PELATIHAN PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI WUJUD PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS MANGROVE DI PANTAI GLAGAH WANGI KABUPATEN DEMAK.” DHARMA: Jurnal Pengabdian Masyarakat 3(1).

Liu, Yung-Lun, Jui-Te Chiang, dan Pen-Fa Ko. 2023. “The benefits of tourism for rural community development.” Humanities and Social Sciences Communications 10(1):137. doi: 10.1057/s41599-023-01610-4.

Marwan, Marwan, dan Nurul Isnaeni. 2022. “Bringing Environmental State Back In: Menakar Sentralitas Peran Pemerintah dalam Kemitraan Multipihak untuk Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Pasca Covid-19 (Studi Kasus Wakatobi).” Intermestic: Journal of International Studies 7(1):123–53.

Mellu, Marlin Rosanti, Juita L. D. Bessie, dan Tobias Tokan Bunga. 2018. “Analisis Faktor Penunjang Dan Penghambat Pengembangan Objek Wisata (Studi Pada Objek Wisata Alam Bola Palelo, Kecamatan Mollo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan).” JOURNAL OF MANAGEMENT Small and Medium Enterprises (SME’s) 7(2):269–86.

Mulyana, Mulyana, dan Evan Stanley Siby. 2020. “PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENGELOLA OBYEK WISATA PANTAI HARLEM DI KAMPUNG TABLASUPA OLEH DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN JAYAPURA.” J-3P (Jurnal Pembangunan Pemberdayaan Pemerintahan) 127–51.

Pebriana, Fena, Rahman Mulyawan, dan Budi Sutrisno. 2021. “Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Pariwisata untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Studi pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka Tahun 2019).” Jurnal Administrasi Pemerintahan (Janitra) 1(1):11–22.

Purbaya, ANgling Adhitya. 2022. “3 Tempat Wisata Terfavorit Jateng Saat Libur Lebaran Jatuh kepada...” Diambil 3 Januari 2023 (https://www.detik.com/jateng/wisata/d-6073439/3-tempat-wisata-terfavorit-jateng-saat-libur-lebaran-jatuh-kepada).

Quang, Tuyen Dai, Quynh Xuan Thi Nguyen, Hoang Van Nguyen, Vang Quang Dang, dan Nhan Thong Tang. 2023. “Toward sustainable community-based tourism development: Perspectives from local people in Nhon Ly coastal community, Binh Dinh province, Vietnam” disunting oleh S. Kundra. PLOS ONE 18(10):e0287522. doi: 10.1371/journal.pone.0287522.

Ringa, Maria Bernadetha. 2019. “Peran pemerintah, sektor swasta dan modal sosial terhadap pembangunan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur.” Bisman-Jurnal Bisnis & Manajemen 3(02):30–38.

Ritzer, Geogre. 2011. Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. 8 ed. Yogyakarata: Pustaka Pelajar.

Santoso, Mulia Akbar. 2022. “Dampak Pengembangan Wisata Danau Tangkas Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal.” Humantech: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia 2(2):188–99.

Sugiarto, Antonius, dan IGAO Mahagangga. 2020. “Kendala Pengembangan Pariwisata di Destinasi Pariwisata Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (Studi kasus komponen produk pariwisata).” Jurnal Destinasi Pariwisata 8(2):18–25.

Trunajaya, I. G. 2016. “Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Kabupaten Badung.” Penelitian Hibah Unggulan Program Studi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

Unayah, Nunung. 2017. “Gotong royong sebagai modal sosial dalam penanganan kemiskinan.” Sosio Informa 3(1).

Wijayanti, Ani. 2019. Strategi pengembangan pariwisata edukasi di kota Yogyakarta. Deepublish.

Downloads

Published

2023-11-30

How to Cite

Huda, M. M., Trinugraha, Y. H. ., & Astutik, D. . (2023). Pariwisata Berbasis Masyarakat: Studi Kasus Pantai Menganti, Kebumen: Community-Based Tourism: A Case Study of Menganti Beach, Kebumen. urnal osiologi gama ndonesia (JSAI), 4(3), 384–404. https://doi.org/10.22373/jsai.v4i3.3543

Issue

Section

Research Articles