Kolaborasi Pengembangan Wisata Alam Toga Raja di Desa Partungko Naginjang, Kabupaten Samosir
Collaborative Development of Toga Raja Ecotourism in Partungko Naginjang Village, Samosir Regency
DOI:
https://doi.org/10.22373/jsai.v4i2.2841Keywords:
Collaboration, Ecotourism, Development, Toga RajaAbstract
The article aims to examine the collaboration among BUMDes (Village-Owned Enterprises), the village government, and the local community in developing the natural tourist destination Toga Raja and to describe the strategies employed in its development. The method used in this research is qualitative with a descriptive approach. Data were collected through observations and in-depth interviews. The findings of this study demonstrate that Toga Raja, as a pioneering ecotourism site, holds significant potential in the tourism sector, where collaboration among BUMDes, village government, and the local community is key to its successful development. The development strategies encompass the utilization of social media, cooperation with travel agencies, and the improvement of tourism facilities. The results are evident in the increased number of tourists and rising revenue over time. Toga Raja serves as a successful example of ecotourism development through strong collaboration between BUMDes, the village government, and the local community, employing effective strategies.
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk melihat kolaborasi yang dilakukan oleh BUMDes, pemerintah desa, dan masyarakat lokal dalam pengembangan wisata alam Toga Raja, dan menggambarkan strategi pengembangan yang dilakukan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data diperoleh dari observasi dan wawancara mendalam. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa sebagai wisata alam rintisan, Toga Raja menawarkan potensi besar dalam bidang wisata di mana kolaborasi BUMDes, pemerintah desa, dan masyarakat lokal menjadi kunci sukses dalam pengembangan wisata ini. Strategi pengembangan meliputi pemanfaatan media sosial, kerjasama dengan agen travel, dan peningkatan fasilitas wisata. Hasilnya terlihat dengan peningkatan jumlah wisatawan dan pendapatan yang meningkat dari waktu ke waktu. Wisata Toga Raja adalah contoh sukses pengembangan wisata alam rintisan melalui kolaborasi yang kuat antara BUMDes, pemerintah desa, dan masyarakat lokal dengan strategi yang efektif.
References
Abdussamad, Zuchri. 2021. Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: Syakir Media Press.
Amrina Rosyada. 2020. “Pendampingan Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Kendalasem Wedung Demak.” Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 3(2):235–43. doi: 10.31849/dinamisia.v3i2.3292.
Anggraeni, Maria Rosa Ratna Sri. 2016. “PERANAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) PADA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEDESAAN STUDI PADA BUMDES DI GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA.” MODUS 28(2). doi: 10.24002/modus.v28i2.848.
Arida, I. Nyoman Sukma. 2017. Ekowisata: Pengembangan, Partisipasi Lokal, Dan Tantangan Ekowisata.
Asmin, Ferdinal. 2017. Ekowisata Dan Pembangunan Berkelanjutan: Dimulai Dari Konsep Sederhana. Padang: IPB.
Asmoro, Bramantyo Tri, and Muh Mujib Da’awi. 2020. “Revitalisasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang Dalam Pengelolaan Obyek Wisata Coban Pandawa.” JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat) 5(1):373–79. doi: 10.21067/jpm.v5i1.3411.
Choirunnisa, Iin, Mila Karmilah, Boby Rahman-89, Strategi Pengembangan, Pariwisata Budaya…, Program Studi, Perencanaan Wilayah, Dan Kota, and Agung Semarang. 2021. “Strategi Pengembangan Pariwisata Budaya Studi Kasus: Kawasan Pecinan Lasem, Kampung Lawas Maspati, Desa Selumbung.” Jurnal Kajian Ruang 1(2):89–109.
David, Fred. 2009. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 12. Jakarta: Karya Salemba.
Griffin, Ricky. 2002. Management. South Western: Cengage Learning.
Joyosuharto, Sunardi. 1995. Aspek Ketersediaan (Supply) Dan Tuntutan (Demand) Dalam Pariwisata Chafid Fandeli (Ed) Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Liberty.
Kader, Abdurrahman, and Darwin Abd. Radjak. 2020. “Pembangunan Ekonomi Masyarakat Melalui Agrowisata.” Jurnal Inovasi Ilmu Sosial Dan Politik 2(1):67. doi: 10.33474/jisop.v2i1.4997.
Lascurain. 1987. “The Future of Ecotourism.” Mexico Journal 13–14.
Mumtaz, Ais Tsurayya, and Mila Karmilah. 2022. “Digitalisasi Wisata Di Desa Wisata.” Jurnal Kajian Ruang 1(1):1. doi: 10.30659/jkr.v1i1.19790.
Musthofa, Ade Hisyam, and Suliyanto. 2020. Bauran Wisata ( Tourism Mix ) Objek Wisata Alam Dan Objek Wisata Buatan Bauran Wisata ( Tourism Mix ) : Objek Wisata Alam Dan Objek Wisata Buatan Oleh : Suliyanto Ade Hisyam Musthofa Penerbit.
Pradana Kharisma, Yoga Gede. 2019. Sosiologi Pariwisata. Denpasar: STPBI PRESS.
Rohimah, Afifatur, and Lukman Hakim. 2021. “Ekologi Media: Penguatan Ekuitas Industri Pariwisata Melalui Media Sosial Marketing.” Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi 5(1):99–118. doi: 10.15575/cjik.v5i1.12010.
Suwena, Ketut, and Ngurah Gusti Widyatmaja. 2017. Pengatahuan Ilmu Dasar Pariwisata (Edisi Revi, p. 240). Bali: Pustaka Larasan.
Ulya, Miftahul, Migie Handayani, and Setiyawan Hery. 2023. “Alternatif Strategi Pengembangan Produk Agrowisata.” Jurnal Litbang : Media Informasi Penelitian, Pengembangan Dan IPTEK 19(1):31–42.
Wirawan, Eka Putu, and Trisna Made Semara. 2021. Modul Pengantar Pariwisata. Denpasar: Internasional Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under an Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.