Pendekatan Pembangunan Wilayah Berbasis Komunitas untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Luthu Lamweu
DOI:
https://doi.org/10.22373/jial.v3i1.7996Keywords:
community-based tourism, kolaborasi multi-stakeholder, pariwisata berkelanjutan, strategi partisipatif, Desa Luthu Lamweu, Aceh BesarAbstract
Penelitian ini mengkaji strategi pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan Desa Luthu Lamweu sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan berbasis community-based tourism (CBT). Berlokasi strategis di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Aceh Besar, desa ini memiliki potensi wisata yang signifikan, termasuk lanskap alam yang indah, tradisi budaya khas, dan produk lokal seperti kerajinan dan kuliner tradisional. Namun, pemanfaatan potensi ini masih terkendala oleh kurangnya infrastruktur, kelembagaan, kapasitas masyarakat dalam manajemen pariwisata, serta promosi yang belum optimal. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner, observasi, dan focus group discussion (FGD). Hasil kajian menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap pengembangan pariwisata sangat tinggi, didorong oleh kesadaran akan dampak positif ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan lokal. Pendekatan partisipatif yang melibatkan pelatihan berbasis keterampilan, peningkatan kapasitas kelembagaan, dan penguatan kolaborasi multi-stakeholder diidentifikasi sebagai langkah strategis utama. Rekomendasi utama penelitian ini mencakup pelaksanaan pelatihan pengelolaan homestay, pengembangan produk ekonomi kreatif, konservasi budaya lokal, dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Selain itu, diperlukan pembentukan kelembagaan lokal seperti kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk mengelola potensi desa secara terstruktur dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan implementasi strategi ini. Dengan pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan terpadu, Desa Luthu Lamweu berpotensi menjadi model destinasi pariwisata berkelanjutan yang mendukung keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan sekaligus menjadi contoh bagi desa lain di Aceh Besar dan wilayah sekitarnya.
References
Arnstein, S. R. (1969). A Ladder Of Citizen Participation. Journal of the American Planning Association, 35(4), 216–224. https://doi.org/10.1080/01944366908977225
Baxter, S., Barnes, A., Lee, C., Mead, R., & Clowes, M. (2023). Increasing public participation and influence in local decision-making to address social determinants of health: a systematic review examining initiatives and theories. Local Government Studies, 49(5), 861–887. https://doi.org/10.1080/03003930.2022.2081551
Botchwey, N. D., Johnson, N., O’Connell, L. K., & Kim, A. J. (2019). Including Youth in the Ladder of Citizen Participation. Journal of the American Planning Association, 85(3), 255–270. https://doi.org/10.1080/01944363.2019.1616319
Bramwell, B., & Lane, B. (1993). Sustainable Tourism: An Evolving Global Approach. Journal of Sustainable Tourism, 1(1), 1–5. https://doi.org/10.1080/09669589309450696
Chambers, Robert. (1983). Rural Development: Putting the Last First. Routledge.
Dewi, M., & et al. (2023). Promosi pariwisata oleh pemerintah provinsi dan pengembangan pasar desa wisata. Jurnal Pariwisata Indonesia, 2(15), 45–56.
Dushkova, D., & Ivlieva, O. (2024). Empowering Communities to Act for a Change: A Review of the Community Empowerment Programs towards Sustainability and Resilience. In Sustainability (Switzerland) (Vol. 16, Issue 19). Multidisciplinary Digital Publishing Institute (MDPI). https://doi.org/10.3390/su16198700
Elfira, Y., El Faridy, Z. F., & Putra, R. A. (2023). Identifikasi Konsep Arsitektur Tradisional Aceh Pada Bangunan Pemerintahan di Banda Aceh (Studi Kasus: Kantor Gubernur Aceh). Journal of Islamic Architecture and Locality, 1(1), 40–47. https://journal.ar-raniry.ac.id/index.php/JIAL
Gautama, A., & et al. (2020). The Importance of Local Organizations in Community-Based Tourism Management. Journal of Sustainable Tourism, 4(28), 512–530. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/09669582.2020.1739536.
Gibson, R. B. (2006). Beyond the Pillars: Sustainability Assessment as a Framework for Effective Integration of Social, Economic and Ecological Considerations in Significant Decision-Making. Journal of Environmental Assessment Policy and Management, 8(3), 259–280. www.worldscientific.com
Goodwin, H. J., & Santili, R. (2009). Community-Based Tourism: a success? https://www.researchgate.net/publication/265278848
Häusler, N., & Strasdas, W. (2002). Participatory Approaches in Community-Based Tourism. Journal of Tourism Research, 2(18), 99–107.
Kevin, M. A., Fuady, M., Izziah, Wulandari, E., & Dewi, C. (2021). Green structure and green technology in preserving traditional architecture of Rumoh Aceh. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 881(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/881/1/012036
Khan, M. R., Khan, H. U. R., Lim, C. K., Tan, K. L., & Ahmed, M. F. (2021). Sustainable tourism policy, destination management and sustainable tourism development: A moderated-mediation model. Sustainability (Switzerland), 13(21). https://doi.org/10.3390/su132112156
Margareta, P. S., & Salahudin, S. (2022). Community Participation in Regional Development Planning: A Literature Review. TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan, 121–132. https://doi.org/10.33701/jtp.v13i2.1584
Morgan, P. (1997). The Design and Use of Capacity Development Indicators.
Narayan, D. (2002). Empowerment and poverty reduction- A sourcebook. DC: World Bank.
Nasikun, M. (2000). Pemberdayaan berbasis masyarakat dalam pengelolaan desa wisata. Jurnal Pembangunan Sosial, 2(6), 34–45.
Nugraha, A., & Santoso, E. (2023). Kolaborasi antara pemerintah provinsi, akademisi, dan sektor swasta dalam pelatihan manajemen pariwisata. Jurnal Pengembangan Sumber Daya Manusia, 3(12), 67–78.
Nugroho, I., & Prabowo, P. (2023). Pengelolaan Berbasis Komunitas dalam Desa Wisata. Gadjah Mada University Press.
Nugroho, S., & et al. (2023). Pentingnya infrastruktur dalam pengembangan desa wisata. Jurnal Pembangunan Wilayah, 1(14), 89–101.
Pratama, R., & et al. (2023). Pendekatan berbasis ekowisata untuk menjaga keberlanjutan desa wisata. Jurnal Ekowisata Indonesia, 2(7), 102–113.
Pretty, J. N. (1995). Participatory Learning for Sustainable Agriculture. World Development, 23(8), 1–17. https://doi.org/10.1016/0305-750X(95)00046-F
Putra Utama, R., Taskurun, & Jennah, F. (2023). Book review: Econometric Modelling and forecasting of tourism demand methods and applications, Doris ChenguangWu, Gang Li, Haiyan song (Eds). Routledge (2023). Journal of Hospitality and Tourism Management, 56, 493–494. https://doi.org/10.1016/j.jhtm.2023.08.011
Rachmawati, Y. , & Wijaya, D. (2023). Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan untuk keberlanjutan desa wisata. Jurnal Pembangunan Komunitas, 2(11), 50–61.
Rahayu, P., & et al. (2023). Pemberdayaan berbasis pendanaan untuk pengelolaan desa wisata. Jurnal Pembangunan Ekonomi Lokal, 1(13), 25–37.
Rochana, M. A., Prasetyo, D. P., & Kusuma, R. (2023). Stakeholder Collaboration in Sustainable Tourism Development. Elex Media Komputindo.
Setiawan, R., Wahyuni, S., & Arifin, T. (2021). Spatial Planning for Rural Tourism Development. ITB Press.
Suansri, P. (2023). Peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam pengelolaan desa wisata secara mandiri. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 1(5), 14–26.
Suansri, P., Sewatarmra, B., Momtakhob, K., Lejeune, J., & Richards, P. (2003). Community Based Tourism Handbook (Responsible Ecological Social Tour-REST). Responsible Ecological Social Tour-REST.
Suharto, T., & Wijayanti, A. (2022). Sinergi kebijakan regional dan nasional dalam pengembangan destinasi pariwisata berbasis komunitas. Jurnal Kebijakan Pariwisata, 3(10), 78–89.
Timothy, D. J. (1999). Participatory Planning for Sustainable Tourism Development. Annals of Tourism Research, 3(26), 551–573. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/S0160-7383(99)00025-4
Wahab, S., & Pigram, J. J. (1997). Tourism, Development, and Growth: The Challenge of Sustainability.
Wirdayanti, E., & et al. (2021). Local Uniqueness as a Key Factor in Village Tourism Development. Journal of Rural Studies, 46, 47–59. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2021.01.009
Wulandari, E., & Aulia, F. (2018). Pengaruh Morfologi Kota terhadap Ekologi Perkampungan Tradisional di Kota Banda Aceh, Indonesia. Jurnal Arsitektur ZONASI, 1(1), 45. https://doi.org/10.17509/jaz.v1i1.11668
