Bayt ElHikmah: Journal of Islamic Architecture and Locality https://journal.ar-raniry.ac.id/JIAL <p><img class="img-thumbnail" style="float: left; margin: 0 8px 4px 0;" src="https://journal.ar-raniry.ac.id/public/site/images/saifulhadi/COVER_ELHIKMAH_OK3.jpg" width="220px" height="300px" /></p> <p><strong>e-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230720331223701" target="_blank" rel="noopener">3025-2024</a></strong></p> <p><strong>Bayt El Hikmah</strong>, is an online open access journal that integrates the concept of architecture from the Islamic and locality perspectives. This journal publishes biannually (June and December) by the Department of Architecture, Faculty of Science and Technology of UIN Ar-Raniry. The journal’s scopes are not limited to only the architectural research-based, but also extend to architectural design-based, including housing and settlement, urban, landscape, disaster, heritage, building sciences and welcomes any particular topics that are related to Islamic architecture and locality.</p> <div style="text-align: Justify; width: 100%;">This journal accepts manuscripts written in both Indonesian and English, and will be peer-reviewed by experts in the field.The name of Bayt El Hikmah itself comes from Arabic: <strong>بيت الحكمة</strong>‎ , which means House of Wisdom (Rumah Hikmah). Bayt EL Hikmah was the center for intellectual research during the Islamic Golden Age. Furthermore, the presence of the Bayt El Hikmah Journal is expected to be one of the references for researchers who are conducting research, especially on the topics of Islamic architecture and locality.</div> Prodi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh en-US Bayt ElHikmah: Journal of Islamic Architecture and Locality 3025-2024 Analisis Aksesibilitas Untuk Desain Yang Inklusif Bagi Difabel di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh https://journal.ar-raniry.ac.id/JIAL/article/view/7992 <p>Lapangan Blang Padang merupakan ruang terbuka hijau kota yang berfungsi sebagai ruang publik untuk menampung keberagaman aktivitas masyarakat. Terletak di lokasi strategis dengan nilai sejarah tinggi, ruang publik ini banyak dikunjungi masyarakat. Namun, aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, khususnya tunanetra dan tunadaksa, masih belum terpenuhi. Padahal, mereka memiliki kebutuhan dan hak yang sama untuk menggunakan ruang publik tersebut. Penelitian ini bertujuan merumuskan konsep penyediaan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas tunanetra dan tunadaksa di Lapangan Blang Padang. Metode yang digunakan adalah kualitatif melalui observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas pendukung seperti area parkir, pedestrian, wisata kuliner, dan toilet di Lapangan Blang Padang belum memenuhi standar aksesibilitas sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30/PRT/M/2006 dan Manual Desain Bangunan Aksesibel SAPPK ITB. Area parkir tidak menyediakan tempat khusus untuk difabel, pedestrian mengalami kerusakan dan tidak aman bagi pengguna kursi roda maupun tunanetra, fasilitas wisata kuliner belum mempertimbangkan kemudahan akses bagi difabel, dan toilet belum dilengkapi dengan fasilitas khusus untuk penyandang disabilitas. Kondisi ini menghambat partisipasi dan kemandirian difabel dalam memanfaatkan ruang publik tersebut. Berdasarkan temuan tersebut, direkomendasikan perbaikan desain fasilitas dengan menyediakan parkir khusus difabel yang mudah diakses, perbaikan dan pelebaran jalur pedestrian dengan permukaan rata dan penanda taktil untuk tunanetra, pengaturan ulang area wisata kuliner agar ramah difabel, serta pembangunan toilet khusus yang memenuhi standar aksesibilitas. Penyediaan fasilitas ini diharapkan dapat mewujudkan kesetaraan hak dan inklusivitas sosial bagi penyandang disabilitas dalam ruang publik Lapangan Blang Padang.</p> Nadia Karmila Muhammad Naufal Fadhil Nurul Fakriah Copyright (c) 2025 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-06-30 2025-06-30 3 1 1 18 Optimalisasi Strategi Pengendalian Akar Pohon untuk Mencegah Kerusakan Perkerasan di Banda Aceh https://journal.ar-raniry.ac.id/JIAL/article/view/7997 <p><em>Kerusakan infrastruktur perkotaan seperti jalan, trotoar, dan drainase akibat pertumbuhan akar pohon menjadi tantangan besar dalam pembangunan infrastruktur dan ruang terbuka hijau di kota yang sedang berkembang seperti Banda Aceh. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi kerusakan infrastruktur perkotaan terkait akar pohon, serta strategi penanaman dan perawatan pohon, terutama terkait pengendalian akar, yang dapat menyelesaikan persoalan tersebut. Metode yang digunakan meliputi observasi dan dokumentasi lapangan di beberapa titik kota yang mengalami kerusakan perkerasan, serta studi dan analisis literatur terhadap praktik manajemen akar yang terbukti mampu menyelesaikan permasalahan tersebut secara konsisten dan komprehensif. Hasil pengamatan lapangan menunjukkan bahwa pertumbuhan akar pohon yang agresif akibat teknik penanaman dan perawatan pohon yang belum tepat serta minimnya strategi pengendalian akar menjadi penyebab utama kerusakan perkerasan di kawasan urban Banda Aceh. Berdasarkan studi terhadap praktik pengendalian akar pohon pada kota-kota maju di dunia, ditemukan beberapa solusi yang dapat diadaptasi, meliputi pemilihan tanaman non-invasif, penggunaan teknik penyiraman dan jarak tanam yang tepat, serta penggunaan teknologi mitigasi akar seperti tree pit, tree trench, root barrier, dan structural soil</em><em>.</em></p> Ria Purnama Sahlan Zuliansyah Nurfajri Arisaputri Sri Batara Copyright (c) 2025 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-06-30 2025-06-30 3 1 19 33 Pendekatan Pembangunan Wilayah Berbasis Komunitas untuk Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Desa Luthu Lamweu https://journal.ar-raniry.ac.id/JIAL/article/view/7996 <p><em>Penelitian ini mengkaji strategi pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan Desa Luthu Lamweu sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan berbasis community-based tourism (CBT). Berlokasi strategis di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Aceh Besar, desa ini memiliki potensi wisata yang signifikan, termasuk lanskap alam yang indah, tradisi budaya khas, dan produk lokal seperti kerajinan dan kuliner tradisional. Namun, pemanfaatan potensi ini masih terkendala oleh kurangnya infrastruktur, kelembagaan, kapasitas masyarakat dalam manajemen pariwisata, serta promosi yang belum optimal. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner, observasi, dan focus group discussion (FGD). Hasil kajian menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap pengembangan pariwisata sangat tinggi, didorong oleh kesadaran akan dampak positif ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan lokal. Pendekatan partisipatif yang melibatkan pelatihan berbasis keterampilan, peningkatan kapasitas kelembagaan, dan penguatan kolaborasi multi-stakeholder diidentifikasi sebagai langkah strategis utama. Rekomendasi utama penelitian ini mencakup pelaksanaan pelatihan pengelolaan homestay, pengembangan produk ekonomi kreatif, konservasi budaya lokal, dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Selain itu, diperlukan pembentukan kelembagaan lokal seperti kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk mengelola potensi desa secara terstruktur dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan implementasi strategi ini. Dengan pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan terpadu, Desa Luthu Lamweu berpotensi menjadi model destinasi pariwisata berkelanjutan yang mendukung keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan sekaligus menjadi contoh bagi desa lain di Aceh Besar dan wilayah sekitarnya.</em></p> Elysa Wulandari Myna Agustina Yusuf Siti Zahrina Fakhrana Winda Hanifah Copyright (c) 2025 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-06-30 2025-06-30 3 1 34 46 Tinjauan Pengaruh Desain Ruang terhadap Perilaku Belajar Mahasiswa: Studi Kasus Studio B Arsitektur USK https://journal.ar-raniry.ac.id/JIAL/article/view/7999 <p><em>Penelitian ini membahas bagaimana elemen-elemen desain ruang Studio B di Departemen Arsitektur dan Perencanaan Universitas Syiah Kuala, memengaruhi perilaku belajar mahasiswa. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi dan kuesioner. Hasil observasi menunjukkan bahwa elemen fisik seperti pencahayaan, penghawaan, dan penataan furnitur memainkan peran penting dalam menciptakan kenyamanan belajar. Temuan kuesioner mengindikasikan bahwa sebagian besar responden merasa cukup hingga sangat nyaman terhadap aspek pencahayaan, sirkulasi udara, dan penghawaan, yang berdampak positif terhadap produktivitas mereka. Sementara itu, sebagian besar mahasiswa cenderung memilih lokasi lain di luar Studio B untuk melanjutkan aktivitas belajar setelah perkuliahan, seperti studio lain, tempat tinggal, atau luar kampus. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Studio B sudah ideal dalam mendukung proses belajar, masih terdapat ruang untuk peningkatan preferensi penggunaan ruang. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi wawasan terhadap pengembangan ruang studio arsitektur yang lebih efektif.</em></p> Ulfa Mazaya Karima Adilla Cut Fatin Najla Fathin 'Afifah Mau'idhah Hasanah Nafila Rizki Fadhil Muhammad Adil Rizqillah Muhammad Rayyan Adlya Copyright (c) 2025 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-06-30 2025-06-30 3 1 47 57 Kajian Potensi Masjid sebagai Pendukung Kepariwisataan Halal di Kota Sabang, Aceh https://journal.ar-raniry.ac.id/JIAL/article/view/8000 <p><em>Di Sabang, masjid tidak hanya digunakan sebagai fasilitas ibadah, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai fasilitas pendukung pariwisata halal. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan menganalisis potensi masjid sebagai komponen wisata halal di Sabang. Terkait dengan pariwisata halal, masjid di Sabang dapat dilihat dari dua perspektif yaitu sebagai infrastruktur pendukung pariwisata halal atau sebagai objek wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial, survei, dan observasi lapangan terhadap seluruh masjid di Sabang untuk menilai potensi masjid dalam skema pariwisata halal dengan menganalisis beberapa faktor, yaitu kedekatan masjid dengan destinasi wisata populer, nilai historis masjid, keunikan arsitektur dan lanskap, serta keberadaan kegiatan pendukung pariwisata yang dilakukan oleh masjid. Hasil penelitian memetakan tiga belas dari dua puluh satu masjid yang memenuhi kriteria masjid berpotensi wisata di Sabang. Empat masjid memiliki kedekatan dengan tujuan wisata populer, dua masjid memiliki nilai historis, tiga masjid memiliki keunikan arsitektur, empat masjid memiliki keunikan lanskap, dan dua masjid memiliki kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata. Masjid-masjid ini harus diprioritaskan dan dibuatkan strategi untuk mendukung pariwisata halal di Sabang.</em></p> Pratitou Arafat Meilya Silvalila Siswani Sari Naufal Fariq Copyright (c) 2025 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-06-30 2025-06-30 3 1 58 71 Kajian Bentuk Rumoh Aceh Di Desa Rumpet https://journal.ar-raniry.ac.id/JIAL/article/view/8001 <p><em>Rumoh Aceh adalah bangunan tradisional yang merupakan salah satu kebudayaan, dan identitas daerah Aceh. Sebagian di Desa Rumpet Kabupaten Aceh Besar, terdapat beberapa rumah Aceh yang masih di tinggali. Rumoh Aceh yang ada di Desa Rumpet berjumlah 9 unit, dan semuanya ditempati sebagai rumah hunian. Adapun masalah pada penelitian ini adalah bagaimana perubahan bentuk dan tipologi bentuk dari rumoh Aceh di Desa Rumpet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan bentuk dan tipologi bentuk dari rumoh Aceh di Desa Rumpet. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penulis melakukan observasi, dokumentasi dan wawancara langsung narasumber untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memperoleh hasil dari data deskriptif, berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan dan wawancara kemudian dianalisis, dan ditarik kesimpulan. Perubahan bentuk yang terjadi pada sampel rumoh Aceh adalah perubahan dimenesi, dan perubahan dengan penambahan. Tipologi bentuk rumah Aceh di Desa Rumpet adalah rumoh santeut yang merupakan salah satu jenis dari rumoh Aceh dan mengalami perubahan/pergantian material baru, perubahan tata letak ruang, dan adanya penambahan ruang baru pada rumoh Aceh sehingga mengalami perubahan dari segi bentuk rumah. Secara keseluruhan adanya kemiripan antara kelima sampel rumah yaitu bentuk atap yang sama, memiliki 5 jumlah anak tangga, rata-rata tinggi ukuran pintu rumah 170 cm dan tinggi ukuran jendela 100 cm dengan lebar 40 cm x 2 bukaan jendela.</em></p> Yulia. R Zia Faizurrahmany El Faridy Copyright (c) 2025 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-06-30 2025-06-30 3 1 72 91 Tipologi Transformasi Fasad Rumah Bantuan Pasca Tsunami di Desa Deah Baro, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Indonesia https://journal.ar-raniry.ac.id/JIAL/article/view/8002 <p><em>Kecamatan Meuraxa adalah salah satu kawasan yang mengalami dampak signifikan akibat bencana tsunami Aceh pada tahun 2004. Setelah bencana tersebut, bantuan pembangunan rumah diberikan oleh berbagai badan dan organisasi, baik nasional maupun internasional, di lokasi yang sama. Observasi awal menunjukkan adanya perubahan pada fasad rumah bantuan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya transformasi pada fasad serta elemen- elemen dominan yang mengalami transformasi pada rumah bantuan pasca tsunami di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, di mana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Objek penelitian ini adalah rumah bantuan pasca tsunami yang dibangun oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) yang terletak di Desa Deah Baro, Kecamatan Meuraxa, dengan sepuluh rumah sebagai sampel yang diambil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasad rumah bantuan pasca tsunami yang didanai oleh BRR di Kecamatan Meuraxa telah mengalami transformasi pada elemen fasad pintu, jendela, dinding, lantai, atap, kolom, dan sun shading dengan tingkat major, medium, atau minor. Temuan tersebut didasarkan pada analisis setiap elemen fasad yang terdapat pada sepuluh sampel rumah yang diteliti.</em></p> Zamzami Marlisa Rahmi Maysarah Binti Bakri Copyright (c) 2025 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2025-06-30 2025-06-30 3 1 92 102