LITERASI MANUSKRIP TASAWUF
DOI:
https://doi.org/10.22373/nahdah.v3i1.2331Keywords:
Literasi, Manuskrip, Tasawuf, Ulama AcehAbstract
Tasawuf telah diajari dan dipelajari di nusantara sejak akhir abad 16. Literasi Tasawuf yang diajarkan serta diwarisi oleh tokoh-tokoh intelektual ulama nusantara dengan berbagai hasil karya-karya yang ditinggalkan mereka. Berdasarkan definisi literasi, kata tasawuf masih menjadi perbedaan pendapat di kalang ilmuan atau ulama, walaupun tujuan dari tasawuf itu sama yaitu mendekat diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Peninggalan jejak keilmuan khususnya bidang taswauf di nusantara dalam bentuk karya-karya ulama pada masa dahulu dapat dilihat dalam bentuk manuskrip. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa kerajaan Islam pertama di nusantara yang berada di Aceh, menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan dan politik sehingga muncul para ulama-ulama yang mendalami ilmu tasawuf. Di antara ulama Aceh yang termasyhur di bidang ilmu tasawuf dengan hasil karya-karya mereka yang masih dipelajari hingga saat ini adalah: Hamzah Fansuri, Syamsuddin As Sumatraniy, Nuruddin Ar-Raniri, dan Abdurrauf As Singkiliy. Ulama-ulama tersebut adalah ulama yang termasyhur khususnya di bidang tasawuf dengan warisan keilmuan mereka dapat kita pelajari dari manuskrip yang ditinggalkan dan masih diwarisi untuk dipelajari sebagian dari karya mereka oleh para santri di pondok pesantren tradisional khususnya di daerah Aceh.
References
Ahmad, Zakaria. Sekitar Kerajaan Atjeh Dalam Tahun 1529-1675. Medan: Monora, 1972.
Al-Attas, Syed Naguib. The Mysticism of Hamzah Fansuri. Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1970.
Ar-Raniry, Nuruddin. Fathul Mubin ‘Alal Mulhidin, 1068 H/1657 M, (Manuskrip MS 07.94/ 1568) salinan 1862.
Azra, Azyumardi. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII. Bandung: Penerbit Mizan, 1994.
Baroroh Baied, Siti, dkk. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: Badan Penelitian dan Publikasi Fakultas (BPPF) Seksi Filologi, Fakultas Sastra Uniniversitas Gadjah Mada, 1994.
bdk. Al-Attas, Syed Muhammad Naguib. Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu. Cetakan Keempat. Bandung: Penerbit Mizan 1990.
bdk. Daudy, Syeikh Nuruddin Ar-Raniry (Sejarah, Karya dan Sanggahannya Terhadap Wujudiyah di Aceh). Jakarta: Bulan Bintang, 1978.
Bruinessen, Martin van. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat: Tradisi-TradisiIslam di Indonesia. Bandung: Penerbit Mizan, 1995.
Chamamah Suratno, Siti. Islamisasi Sebagai Pembina Kebesaran Melayu. Dalam Muchlis PaEni dkk. Dari Samudera Pasai ke Yogyakarta: Persembahan Kepada Teuku Ibrahim Alfian. Jakarta: Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia, 2002.
Chamamah-Suratno, Siti, dkk. Memahami Karya-Karya Nuruddin Ar-Raniri. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1982.
Damais, Louis-Charles. Epigrafi dan Sejarah Nusantara. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, 1995.
Daudy. Ahmad. Allah dan Manusia dalam Konsepsi Syeikh Nuruddin Ar-Raniry. Jakarta: C.V. Rajawali, 1983:.1. bdk. Ricklefs, M.C. dan P. Voorheove. Indonesian manuscripts in Great Britain: a catalogues of manuscripts in Indonesia language in Britis public collections. Oxford: Oxford University Press. 1977
Djamaris, Edwar dan Saksono Prijanto. Hamzah Fansuri dan Nuruddin Ar-Raniri. Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1996.
Hadi W.M., Abdul. Hamzah Fansuri: Risalah Tasawuf dan Puisi-Puisinya. Bandung: Penerbit Mizan, 1995.
Hasjmy, A. Ruba’i Hamzah Fansuri, Karya Sastra Sufi Abad XVII. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1976:
Iskandar, Teuku. Kesusastraan Klasik Melayu Sepanjang Abad. Jakarta: Libra, 1996: xxiv-xxv
Israr, C. Sejarah Kesenian Islam. Jakrata: PT Pembangunan, 1958.
Koleksi Filologi Museum Aceh, MS 07.92/ 1566: 1
MS 1499, Transkripsi dan Terjemahan oleh Nurdin AR, diberi judul Bayan Ma’rifat, Banda Aceh: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Daerah Istimewa Aceh, 2000.
Nasution, Harun, et.al. Ensiklopedia Islam Indonesia susunan IAIN Syarif Hidayatullah. Jakarta: Djambatan, 1992.
Nasution, Harun. Filsafat dan Mistisisme dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1973.
Niuewenhuijze, C.A.O. Syamsu ‘l-Din van Pasai: Bijdrage to kennis der Sumatraansche Mystiek. Leiden: E.J. Brill.1945.
Nurdin AR, Mir’atul Muhaqqiqin: Suntingan Teks dan Analisis Resepsi (Tesis Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta) belum diterbitkan, 1999
Nurdin AR. Prociding International Conference on Islam Modernity and Cilizition, Banda Aceh: Fakultas Adab dan Humaniora, 2019.
Risalah Seminar Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia. Medan: Percetakan Waspada, 1963.
Sangidu. Wachdatul Wujud: Polemik Pemikiran Sufistik antara Hamzah Fansuri dan Syamsuddin as-Sumatrani dengan Nuruddin Ar-Raniri. Yogyakarta: Gema Media, 2003.
Shadiqin, Sehat Ihsan. Tasawuf Aceh. Banda Aceh: Bandar Publishing, 2009.
Syamsuddin As-Sumatrai, Haqiqatush-Shufi MS 4208.
Yock Fang, Liaw. Sejarah Kesusastraan Klasik. Jilid 2, Cetakan Pertama Edisi Indonesia, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1993.
Yunus, H. Anas M. (ed). Gerak Kebangkitan Aceh: Kumpulan Karya Sejarah Muhammad Yunus Djamil. Bandung: CV. Jaya Mukti, 2005.