Pengetahuan dan Sistem Pengelolaan Pertambangan Minyak Rakyat di Gampong Alue Dua Aceh Timur

Authors

  • Fitriani Program Studi Antropologi Universitas Malikussaleh
  • Ade Ikhsan Kamil Program Studi Antropologi Universitas Malikussaleh

DOI:

https://doi.org/10.22373/jsai.v1i3.805

Keywords:

Knowledge, Oil Mine, Peureulak, Aceh Timur

Abstract

This article discusses the knowledge of community oil miners in the People's Mining in Alue Dua Village, Rantau Peureulak District, East Aceh Regency. The author collects data using participatory observation, in-depth interviews and corroborates it by studying literature. The results showed that the knowledge of miners in Gampong Alue Dua was formed along with the history of the emergence of mining in Peureulak, especially when the oil companies entered to take samples of land as proof that the Peureulak area has the potential to contain oil, and also because of self-taught learning. For miners, there are 4 special signs in identifying land that has the potential to contain oil: 1) the land selected for drilling that is close to and is still in the same lane as the Dutch heritage lake. 2) The distance between the land which is the drilling position and the Dutch heritage lake is about 100-150 meters. 3) Selection of old wells or Dutch heritage ponds with the category of no longer active. 4) Get back to the miners' technicians at work.

References

Ansari, I. (2007). Penambangan Emas Tanpa Ijin : Eksploitasi dan Kerusakan Ekologi di Mandor, Kalimantan Barat. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya, UGM.

Basundoro, Purnawan. (2017). Minyak Bumi (Dalam Dinamika Politik dan Ekonomi Indonesia 1950-1960an), Surabaya: Airlangga University Press.

Dwiyanto Arif. (2007). “Peranan Penambangan Minyak Tradisioanal Dalam Pembangunan Masyarakat Desa” (Studi Kasus Desa, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora). Semarang, Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro Semarang, Tesis.

Heddy Shri Ahimsa Putra, (2007). Kemajuan Teknologi Riset (Etnosains, Etnotek dan Etnoart: Paradigma Fenomenologis untuk Revitalisasi Kearifan Lokal), Yogyakarta: UPT Perpustakaan UGM.

Kholis, M. Nur. (2010). “ Pertambangan Minyak Rakyat Perspektif Hukum Ekonomi Islam dan Hukum Positif ” (Studi Kasus di desa Wonocolo Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur). Jakarta, program studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum - Universitas Hidayatullah, skripsi.

Rio Heykhal Belvage.(2016). Strategi Penambangan Minyak Tradisioanal Di Tengah Meluasnya Kontrol Negara Dalam Konteks Pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia, Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume 18, No. 3 Tahun 2016.

Spradley, James P. (1997). Metode Etnografi, Yogyakarta: PT Tiara Wacana

Sudarmin, (2014). Pendidikan Karakter, Etnosains dan Kearifan Lokal (Konsep dan Penerapan dalam Penelitian dan Pembelajaran Sains), Semarang: CV. Swadaya Manunggal.

Veer, Van’t Paul. (1979). Perang Aceh: Kegagalan Snouck Hurgronje,( Terjemahan). Jakarta: PT Grafiti Pers

Aceh tribunnews. http://aceh.tribunnews.com/ 2018/04/30/ ulasan – lapangan – minyak- Peureulak.Diakses pada tanggal 5 September 2020.

Downloads

Published

2020-11-30

How to Cite

Fitriani, & Ade Ikhsan Kamil. (2020). Pengetahuan dan Sistem Pengelolaan Pertambangan Minyak Rakyat di Gampong Alue Dua Aceh Timur. urnal osiologi gama ndonesia (JSAI), 1(3), 250–265. https://doi.org/10.22373/jsai.v1i3.805

Issue

Section

Research Articles