Pelecehan Verbal terhadap Siswi Berjilbab: Bentuk, Faktor, dan Dampak Sosial
DOI:
https://doi.org/10.22373/jsai.v5i3.5869Keywords:
Pelecehan Verbal, Jilbab, Kesetaraan Gender, Patriarki, PendidikanAbstract
Verbal sexual harassment against hijab-wearing female students in Deli Serdang, North Sumatra, has become a concerning issue, particularly due to its normalization within school environments. This study explores the forms of harassment experienced by the students, examines the factors driving such behaviors, and analyzes their psychological and social impacts. A phenomenological method was applied, involving in-depth interviews, participatory observations, and documentation. The results reveal that verbal harassment manifests in various forms, such as catcalling, inappropriate comments, and mockery of the hijab. Perpetrators often perceive these actions as harmless jokes, influenced by personal tendencies, peer pressure, and cultural norms rooted in patriarchy. Victims reported feeling fear, diminished confidence, and social withdrawal, but many remain silent due to stigma or lack of institutional support. Addressing this issue requires schools to provide safe reporting mechanisms, impose appropriate sanctions on perpetrators, and incorporate gender sensitivity education into their curricula. From a religious perspective, strengthening students’ awareness of moral and spiritual responsibilities, including gender equality, can further prevent harassment.
Abstrak
Pelecehan seksual secara verbal terhadap siswi berjilbab di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menjadi isu yang memprihatinkan, terutama karena adanya normalisasi perilaku ini di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk pelecehan yang dialami korban, menganalisis faktor-faktor penyebabnya, serta mengkaji dampak psikologis dan sosial yang ditimbulkan. Penelitian menggunakan metode fenomenologi dengan teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelecehan verbal dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti siulan, komentar bernada seksual, hingga ejekan terhadap jilbab. Pelaku sering kali menganggap tindakan tersebut sebagai candaan yang tidak berbahaya, dipengaruhi oleh kebiasaan pribadi, tekanan teman sebaya, dan norma budaya patriarki. Para korban melaporkan perasaan takut, hilangnya rasa percaya diri, dan kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial. Namun, banyak dari mereka memilih bungkam karena khawatir terhadap stigma atau kurangnya dukungan dari institusi. Penanganan masalah ini membutuhkan upaya dari pihak sekolah untuk menyediakan mekanisme pengaduan yang aman, menerapkan sanksi yang tegas bagi pelaku, dan memasukkan pendidikan kesetaraan gender dalam kurikulum. Dari perspektif agama, meningkatkan kesadaran moral dan spiritual siswa, termasuk pentingnya nilai-nilai kesetaraan gender, dapat membantu mencegah terjadinya pelecehan.
References
Ahmad Chafidut Tamam, and Abdul Muhid. 2022. “Efektivitas Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Ubudiyah Untuk Meningkatkan Religiusitas Siswa: Literature Review.” Kariman: Jurnal Pendidikan Keislaman 10(1):39–60. doi: 10.52185/kariman.v10i1.195.
Azizah, N., I. Tristanti, and M. Purnomo. 2023. “Bullying Pada Remaja Dan Hubungannya Dengan Sosial Ekonomi.” Jurnal Indonesia Keperawatan 7:17–23.
Cholik, C. A. 2021. “Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi / ICT Dalam Berbagai Bidang.” Jurnal Fakultas Teknik UNISA Kuningan 2(2):39–46.
Creswell, John W. 2017. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed (Edisi Ketiga). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Danu Damarjati. 2019. “Hasil Lengkap Survei KRPA Soal Relasi Pelecehan Seksual Dengan Pakaian.” DetikNews. Retrieved (https://news.detik.com/berita/d-4635791/hasil-lengkap-survei-krpa-soal-relasi-pelecehan-seksual-dengan-pakaian?utm_source=chatgpt.com).
Eka Afriani, and Afrinaldi Afrinaldi. 2023. “DAMPAK BULLYING VERBAL TERHADAP PERILAKU SISWA DI SMA NEGERI 3 PAYAKUMBUH.” Atmosfer: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, Budaya, Dan Sosial Humaniora 1(1):72–82. doi: 10.59024/atmosfer.v1i1.34.
Gunawan, Indra. 2024. “Deli Serdang Jadi Kabupaten Paling Tinggi Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak.” Tribun-Medan.Com. Retrieved (https://medan.tribunnews.com/2024/08/05/deli-serdang-jadi-kabupaten-paling-tinggi-kasus-kekerasan-terhadap-perempuan-dan-anak?utm_source=chatgpt.com#google_vignette).
Hidayat, Angeline, and Yugih Setyanto. 2020. “Fenomena Catcalling Sebagai Bentuk Pelecehan Seksual Secara Verbal Terhadap Perempuan Di Jakarta.” Koneksi 3(2):485. doi: 10.24912/kn.v3i2.6487.
Ihsani, Syarifah Nuzulliah. 2021. “Kekerasan Berbasis Gender Dalam Victim-Blaming Pada Kasus Pelecehan Yang Dipublikasi Media Online.” Jurnal Wanita Dan Keluarga 2(1):12–21. doi: 10.22146/jwk.2239.
Ihsanuddin. 2024. “Komnas Perempuan: Ada 401.975 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Sepanjang 2023.” Kompas.Com. Retrieved (https://nasional.kompas.com/read/2024/03/07/21030541/komnas-perempuan-ada-401975-kasus-kekerasan-terhadap-perempuan-sepanjang?utm_source=chatgpt.com).
KemenPPPA. n.d. “SIMFONI-PPA.” Retrieved (https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan?utm_source=chatgpt.com).
Maharani, Diandra Putri, Nisrina Nur Fatimah, Nurhakam Fathir Winanto, Jauza Zelda Nisrina, and Sarah Salsabilah. 2023. “Peran Agama Islam Dalam Mencegah Tindak Kekerasan Seksual.” Moderasi: Jurnal Kajian Islam Kontemporer 1(1):1–17.
Nurhalimah Nurhalimah, Neila Susanti, and Muhammad Jailani. 2023. “Persepsi Mahasiswa Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Terhadap Victim Blaming Pada Kekerasan Seksual Di Perguruan Tinggi Indonesia.” Harmoni: Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Sosial 1(4):228–46. doi: 10.59581/harmoni-widyakarya.v1i4.1823.
Patton, Michael Quinn. 2015. Qualitative Research & Evaluation Methods. Sage Publication Ltd.
Qurtuby, Sumanto al. 2016. “Hijab, Aurat, Dan Perkosaan.” Retrieved (https://www.dw.com/id/hijab-aurat-dan-perkosaan/a-19402777?utm_source=chatgpt.com).
Rahayu, Sinta Dwi, and Martinus Legowo. 2022. “PERLAWANAN PEREMPUAN MENGHADAPI PELECEHAN VERBAL.” Jurnal Analisa Sosiologi 11(3):464–80. doi: 10.20961/jas.v11i3.59176.
Rahman, N. 2019. “Pelecehan Seksual Verbal Pada Mahasiswi Berjilbab (Studi Tentang Pemaknaan Pengalaman Pelecehan Seksual Verbal Bagi Mahasiswi Berjilbab Di Kota Surabaya).” Jurnal Rahman 1–19.
Samsul Bahri, and Mansari. 2021. “MODEL PENGAWASAN ANAK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PELECEHAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PESANTREN.” Legalite : Jurnal Perundang Undangan Dan Hukum Pidana Islam 6(2):108–9. doi: 10.32505/legalite.v6i2.3518.
Sefia Esa Puspita A., Vinda Olivia H., and Virna Muhdelifa D. 2023. “Feminisme Radikal : Hubungan Antara Pakaian Dengan Tingginya Tingkat Pelecehan Seksual Pada Wanita.” Jurnal Riset Rumpun Ilmu Sosial, Politik Dan Humaniora 2(2):80–92. doi: 10.55606/jurrish.v2i2.1262.
Utama, Candra Prawira, Dewi Nawang Wulan, and Atmojo Nukmo Jati. 2023. “Humor Seksis: Bentuk Pelecehan Dalam Sudut Pandang Perempuan.” Jurnal Kultur 2(2):139–49.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Rizki Julia, Neila Susanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under an Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.