Kajian Arsitektur Masjid Teungku di Anjong, Banda Aceh: Rekonsiliasi Antara Tradisi dan Modernitas
Keywords:
Masjid Aceh, rekonsiliasi arsitektur, warisan Islam, transformasi spasial, adaptasi materialAbstract
Masjid Peulanggahan di Banda Aceh merupakan penanda sejarah yang mencerminkan perpaduan arsitektur tradisional Aceh dengan teknik konstruksi modern. Penelitian ini mengkaji evolusi spasial, transformasi fungsi, dan adaptasi material masjid melalui analisis kualitatif. Temuan menunjukkan peran penting masjid dalam melestarikan warisan budaya Islam sekaligus beradaptasi dengan kebutuhan kontemporer. Penelitian ini menganalisis tiga aspek utama: pola ekspansi spasial, perubahan fungsi dari waktu ke waktu, dan rekonsiliasi elemen arsitektur tradisional dan modern. Adaptasi masjid setelah tsunami 2004 menunjukkan ketahanannya dan komitmen masyarakat untuk menjaga signifikansi budaya dan religiusnya. Dengan menggabungkan bahan tradisional seperti kayu dan ijuk dengan bahan modern seperti beton dan kaca, masjid ini mempertahankan identitas historisnya sambil memenuhi kebutuhan zaman. Selain itu, masjid tetap berfungsi sebagai pusat praktik keagamaan dan kegiatan sosial-budaya, mencerminkan relevansinya yang berkelanjutan bagi komunitas lokal. Studi ini menyoroti pentingnya melestarikan arsitektur historis dalam konteks urban yang berkembang dan memberikan wawasan untuk proyek serupa yang bertujuan mengintegrasikan konservasi warisan dengan pembangunan modern.
References
Andriansyah, M. D. (2024). PENGARUH MODERINISASI PADA ARSITEKTUR TRADISIONAL. Jurnal Media Akademik (JMA), 2(11).
Azzahra, F., & Naasution, M. A. (2018, October). Tipologi Bentuk Masjid di Kota Banda Aceh. In Seminar Nasional Teknologi Terapan, Banda Aceh.
Dewi, C. (2015). Iconic Architectural Heritage in Banda Aceh: Remembering and Conversation in Post-Disaster Contexts
Hilmy, A. l., & Respati, Y. A. (2024). Evolusi Kontruksi Agama di Indonesia: Sinkretisme dan Koeksistensi dalam Lanskap Keagamaan: Integrasi Tradisi Lokal, Pengaruh Kolonial, dan Modernisasi. Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies, 3(1), 75-86.
Meutia, Z.D., & Araby, Z. (2021). Identifikasi Identifikasi Struktur dan ornamen bangunan masjid tradisional Tuha Ulee Kareng Aceh sebagai kearifan lokal, Emara Indonesian Journal of Architecture 6 (6 (1)), 31-39.
Nisa, F. K., & Zahra, N. (2025). Tranformasi Arsitektur Tradisional ke Arsitektur Modern di Lingkungan Perkotaan. Realisasi: Ilmu Pendidikan, Seni Rupa dan Desain, 2(1), 77-83.
Putri, A. S, & Fadhil, M. N. (2023). Aceh's Old Mosques: Reconciling Old and New Architecture. Heritage of Nusantara: International Journal of Religious Literature and Heritage, 12(2), 149-186.
Sari, L. H., Wulandari, E., & Idris, Y. (2024). An invesgitation of the sustainability of old traditional mosque architecture: case study of three mosque in Gayo Highland, Aceh, Indonesia. Journal of Asian Architecture and Building Engineering, 23(2), 528-542.
Sudirman, S., Wibowo, A. B., Zahrina, C., & Dahlia, D. (2011). Mejid-Mesjid bersejarah di Aceh Jilid 1. Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.