Konsep Ketuhanan dalam Perspektif Al-Baidhawi

Authors

  • Furqan Furqan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.22373/sinthop.v2i2.3990

Keywords:

Al-Baidhawi, Concept of Divinity, Interpretation, Perspective

Abstract

This article aims to understand the concept of divinity in Al-Baidhawi's interpretation, analyze its distinctive characteristics and methodology, and explore its impact on the religious life of Muslims. The method used is philosophical and historical factual, prioritizing a hermeneutical approach to interpret Al-Baidhawi's work in its original context. The research findings indicate that Al-Baidhawi, in his work "Anwar Al-Tanzil wa Asrar Al-Ta’wil", employs an analytical approach and combines the bi al-Ma’thūr and bi al-Ra’yi methods of interpretation. His interpretation encompasses linguistic, hadith, philosophical, and Sufi aspects, providing a comprehensive view of the attributes of Allah and the relationship between humans and the Creator. Al-Baidhawi considers the concept of divinity as the foundation for all religious sciences, emphasizing the importance of interpretation in understanding the Qur'an. His interpretation also demonstrates a balance between intellectual and spiritual dimensions, guiding Muslims to experience the presence of Allah in all aspects of life. This study concludes that Al-Baidhawi's interpretation offers a significant contribution to the understanding of the concept of divinity, not limited to theoretical aspects but also practical, directing Muslims to lead a life enlightened by faith and devotion to Allah.

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk memahami konsep ketuhanan dalam tafsir Al-Baidhawi, menganalisis ciri khas dan metodologi penafsirannya, serta mengeksplorasi dampak pemahamannya terhadap kehidupan beragama umat Islam. Metode yang digunakan adalah kefilsafatan dan historis faktual, mengutamakan pendekatan hermeneutik untuk menafsirkan karya Al-Baidhawi dalam konteks aslinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Baidhawi, dalam karyanya "Anwar Al-Tanzil wa Asrar Al-Ta’wil", menggunakan pendekatan analitis dan menggabungkan metode tafsir bi al-Ma’thūr dan bi al-Ra’yi. Tafsirnya mencakup aspek kebahasaan, hadis, filsafat, dan tasawuf, memberikan pandangan komprehensif tentang sifat-sifat Allah dan hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Al-Baidhawi memandang konsep ketuhanan sebagai fondasi bagi semua ilmu keagamaan, menekankan pentingnya tafsir dalam memahami Al-Qur'an. Penafsirannya juga memperlihatkan keseimbangan antara dimensi intelektual dan spiritual, mengarahkan umat Islam untuk mengalami kehadiran Allah dalam aspek kehidupan. Kajian ini menyimpulkan bahwa tafsir Al-Baidhawi memberikan kontribusi penting dalam pemahaman konsep ketuhanan yang tidak terbatas pada aspek teoretis, tetapi juga praktis yang dapat mengarahkan umat Islam untuk menjalani kehidupan yang tercerahkan oleh keimanan dan pengabdian kepada Allah.

References

Abu Syahbah, M. ibn M. (1971). al-Isrā´īliyyāt wa al Mawdhū’āt fī Kutub al-Tafsīr (IV). Maktabah Sunnah Salafiah.

Ainiyah, M. (2022). Imam Al-Baidawi: Sang Penulis Kitab Tafsir Anwar Al-Tanzil. Tanwir.Id. https://tanwir.id/imam-al-baidawi-sang-penulis-kitab-tafsir-anwar-al-tanzil/

Al-Baydāwi, A. bin ‘Umar. (n.d.). Anwār at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil, Jld. V di Tahqīq oleh Aburrahman al-Mir’asyly. Dar Ihya’ at-Turats al-‘Arabi.

Al-Bazdawi, A. al-Y. M. (1963). Kitab Usul ad-Din. Isa al-Babi al-Halabi.

Aż-Żahabi, M. H. (2000). al-Tafsir wa al-Mufassirun,Jld. I. Maktabah Wahbah.

Bakker, A. (1984). Metode-Metode Filsafat. Ghalia Indonesia.

Dewantara, B. M. (2021). Mengenal Imam al-Baidhawi dan Tafsirnya. Tanwir.Id. https://tanwir.id/mengenal-imam-al-baidhawi-dan-tafsirnya/

Huda, N. (2013). Konsepsi Iman Menurut al-Baiḍāwi dalam Tafsir Anwār at-Tanz ̅ il wa Asra ̅ r at-Ta’wi ̅ l. Analisa, 20(1), 65. https://doi.org/10.18784/analisa.v20i1.6

Husain al-Zahabi. (2004). Tafsīr wa al-Mufassirūn. Maktabah Muṣ’ab bin Amir al-Islāmiyah.

Isnawi, J. A. M. A. R. Al. (2008). Nihayatus Sul Fi Syarah Minhaj Al Ushul. Dar al Farouk.

Jalal, A. (1990). Urgensi Tafsir Maudhu’i pada Masa Kini. Kalam Mulia.

Nasution, H. (2002). Teologi Islam: Aliranaliran, Sejarah, Analisa dan Perbandingan. Universitas Indonesia (UI Press).

Ramayulis, Yusuf, M., & Lubis, I. (2004). Studi Kitab Tafsir: Menyuarakan Teks yang Bisu. Teras.

Rohidin. (2018). Mu’tazilah; Sejarah dan Perkembangannya. El-Afkar, 7(11 Juli-Desember).

Sudarto. (2002). Metodologi Penelitian Filsafat. PT. Tajagrafindo Persada.

Wathani, S. (2018). AL-I’TIZᾹLᾹT DALAM TAFSIR ANWᾹR AL-TANZῙL WA ASRĀR AL-TA’WĪL KARYA AL-BAIḌAWI. El-’Umdah, 1(1), 87–98. https://doi.org/10.20414/el-umdah.v1i1.411

Watt, W. M. (1987). Islamic Philosophy and Theology: An Extended Survey. The University Press.

Zamakhsyari, A. al-Q. J. M. I. U. (1397). Al- Kassyaf ’An Haqaiq Tanzil Wa Uyun Aqawil Fi Wujuh At-Ta’wil. Dār al-Kutub al-‘Ilmiyyah.

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

Furqan, F. (2023). Konsep Ketuhanan dalam Perspektif Al-Baidhawi . INTHOP: edia ajian endidikan, gama, osial an udaya, 2(2), 114–123. https://doi.org/10.22373/sinthop.v2i2.3990