Penggunaan Cadar di Kalangan Mahasiswi: Studi Tentang Makna, Motivasi, dan Diskriminasi

Authors

  • Soleman Soleman Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh
  • Khairan Khairan Universitas Teuku Umar, Meulaboh
  • Nanda Syahputra Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh
  • Reni Septri Alfia Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh
  • Sri Mahmani Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh
  • Munawita Munawita Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.22373/sinthop.v2i2.3987

Keywords:

Veil, Female Students, Motivation, Meaning, Discrimination

Abstract

This article aims to describe the meanings, motivations, and discrimination related to the use of veils among students at UIN Ar-Raniry. This research utilizes a qualitative descriptive approach, and data were obtained from various sources, including field observations, direct interviews with informants, and relevant scholarly literature. The findings of this study indicate that female students interpret the use of veils in various ways, such as self-defense, an expression of obedience to God, and an understanding of Islamic law. They also view the veil as a means to protect themselves from unwanted attention, as part of their journey of religious conversion, and as a way to maintain modesty and behavior in accordance with Islamic teachings. Motivations behind the use of veils by female students include a desire to draw closer to Islamic teachings, self-protection, and social influence. This reflects a combination of psychological, social, and spiritual factors in their decision to wear the veil. This study also reveals that some female students experience discrimination and negative stereotypes as a result of wearing veils, including being perceived as extremists or terrorists. These experiences indicate that the use of veils in an academic environment can also trigger prejudice and negative social reactions.

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna, motivasi, dan diskriminasi terkait penggunaan cadar di UIN Ar-Raniry. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan data diperoleh dari berbagai sumber, termasuk observasi lapangan, wawancara langsung dengan informan, dan literatur ilmiah yang relevan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa mahasiswi memaknai penggunaan cadar secara beragam seperti pertahanan diri, ekspresi ketaatan kepada Tuhan, dan pemahaman terhadap hukum Islam. Mereka juga melihat cadar sebagai cara untuk melindungi diri dari perhatian yang tidak diinginkan, sebagai bagian dari perjalanan hijrah mereka, dan sebagai sarana untuk menjaga kesopanan serta perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam. Motivasi di balik pemakaian cadar oleh mahasiswi meliputi keinginan mendekatkan diri pada ajaran Islam, perlindungan diri, dan pengaruh sosial. Ini mencerminkan perpaduan faktor psikologis, sosial, dan spiritual dalam keputusan mereka untuk bercadar. Kajian ini juga menunjukkan bahwa beberapa mahasiswi juga mengalami diskriminasi dan stereotip negatif akibat pemakaian cadar, termasuk dianggap sebagai ekstremis atau teroris. Pengalaman tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan cadar dilingkungan akademis juga dapat memicu prasangka dan reaksi sosial yang negatif.

References

Assingkily, M. S. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (Panduan Menulis Artikel Ilmiah dan Tugas Akhir). Penerbit K-Media.

Boy, P. (2018). Cadar dan kompleksitas hubungan agama-budaya. Geotimes.Co.Id. https://geotimes.id/kolom/agama/cadar-dan-kompleksitas-hubungan-agama-budaya/

Danil, M. (2022). Cadar: Pengaruh Dan Proses Membentuk Ulang Identitas Diri Dalam Keminoritasan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(4), 65–72. http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/5777

Hakim, L. (2023). Fenomena Bercadar Perempuan Aceh Kontemporer dalam Analisis Sejarah, Budaya dan Teologi. Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI), 4(1), 140–159. https://doi.org/10.22373/jsai.v4i1.2704

Masudi, I. (2018). Sejarah Penggunaan Cadar Sebelum dan di Masa Islam. Islami[Dot]Co. https://islami.co/sejarah-penggunaan-cadar-sebelum-dan-di-masa-islam/

Muh. Sudirman. (2019). Cadar Bagi Wanita Muslimah (Suatu Kajian Perspektif Sejarah). DIKTUM: Jurnal Syariah Dan Hukum, 17(1), 49–64. https://doi.org/10.35905/diktum.v17i1.651

Neuman, W. L. (2014). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. In Pearson Education Limited. Pearson.

Pohan, R. A. (2021). Motivasi Dakwah Perempuan Bercadar: Dari Feeling of Inferiority Menuju Feeling of Superiority. Jurnal Komunika Islamika : Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Kajian Islam, 8(1), 1. https://doi.org/10.37064/jki.v8i1.9476

Praja, W. N., Pandu Hyangsewu, & Isni Nurazizah. (2022). Interaksi sosial pada kalangan mahasiswi bercadar di lingkungan kampus. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi, 22(1), 152–156. https://doi.org/10.21009/jimd.v22i1.20734

Puspita Sari, R., & Busyro, B. (2023). CADAR DALAM KONTEKS KEKINIAN PERSPEKTIF FILSAFAT HUKUM ISLAM. Borneo : Journal of Islamic Studies, 4(1), 10–21. https://doi.org/10.37567/borneo.v4i1.2006

Rasyid, L. A., & Bukido, R. (2018). PROBLEMTIKA HUKUM CADAR DALAMISLAM: SEBUAH TINJAUAN NORMATIF-HISTORIS. Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah, 16(1), 74. https://doi.org/10.30984/jis.v16i1.648

Ratri, L. (2011). Cadar, Media, Dan Identitas Perempuan Muslim. Forum, 39(2), 29–37.

Sesse, M. S. (2016). Aurat wanita dan hukum menutupnya menurut hukum Islam. Jurnal Al-Maiyyah, 9(2), 114.

Simehate, A. (2022). INTERAKSI SOSIAL MAHASISWI BERCADAR UNIVERSITAS SYIAH KUALA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, 7(1), 2021. https://jim.usk.ac.id/FISIP/article/view/18855

Wahidah, N., & Nuranisah, E. (2020). DISKRIMINASI PEREMPUAN BERCADAR DALAM PERSPEKTIF HEGEMONI. Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial, Dan Budaya, 3(1), 39–49. https://doi.org/10.31538/almada.v3i1.530

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

Soleman, S., Khairan, K., Syahputra, N. ., Alfia, R. S. ., Mahmani, S. ., & Munawita, M. (2023). Penggunaan Cadar di Kalangan Mahasiswi: Studi Tentang Makna, Motivasi, dan Diskriminasi. INTHOP: edia ajian endidikan, gama, osial an udaya, 2(2), 104–113. https://doi.org/10.22373/sinthop.v2i2.3987