Nasionalisme Muhammadiyah: Konsep dan Tantangan
DOI:
https://doi.org/10.22373/sinthop.v2i1.2746Keywords:
Muhammadiyah, nasionalisme, TantanganAbstract
This article discusses the concept of Muhammadiyah's nationalism and the challenges it faces in the present context. The research utilizes a literature-based approach, drawing from relevant sources. The study highlights Muhammadiyah's perspective that Islam and nationalism can coexist. Muhammadiyah's nationalism is rooted in religious beliefs and is based on Islam and the socio-historical context of Indonesia. The history of Muhammadiyah as an Islamic movement founded by KH Ahmad Dahlan demonstrates their commitment to the development of the Muslim community in Indonesia. However, Muhammadiyah and moderate Islamic movements encounter challenges in dealing with views that consider nationalism contradictory to Islamic teachings. The primary challenge faced by Muhammadiyah's nationalism today is the rapid advancement of technology, which has not been accompanied by the strong internalization of Muhammadiyah's nationalist ideology among the younger generation. Additionally, the rise of transnational Islamic movements that oppose nationalism poses a significant challenge.
Abstrak
Artikel ini membahas konsep nasionalisme Muhammadiyah dan tantangan yang dihadapinya dalam konteks masa kini. Pendekatan kepustakaan digunakan dalam penelitian ini dengan mengacu pada literatur-literatur yang relevan. Kajian ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah memandang bahwa ajaran Islam dan nasionalisme dapat berjalan seiring. Nasionalisme Muhammadiyah merupakan nasionalisme religius yang didasarkan pada ajaran Islam dan konteks sosio-historis Indonesia. Sejarah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan menunjukkan komitmen mereka terhadap pembangunan umat Islam di Indonesia. Namun, Muhammadiyah menghadapi tantangan dalam menghadapi pandangan yang menganggap nasionalisme bertentangan dengan ajaran Islam. Tantangan utama yang dihadapi nasionalisme Muhammadiyah saat ini adalah pesatnya perkembangan teknologi yang belum diimbangi dengan proses internalisasi paham nasionalisme Muhammadiyah yang kuat pada generasi muda Muhammadiyah, serta menguatnya gerakan Islam transnasional yang menentang nasionalisme.
References
Anderson, B. (2008). Imagined Communities, Komunitas-Komunitas Terbayang. Insist.
Aniati, A. (2018). Defending Radicalism And Islamic-Transnational Movement; Renewal Approaches From Structural To Cultural Dimension. Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Islam, 11(1), 30. https://doi.org/10.36835/tarbiyatuna.v11i1.265
Bachtiar, H. (2019). Dar al-’Ahd Wa Al-Shahadah: Upaya dan Tantangan Muhammadiyah Merawat Kebinekaan. Maarif, 14(1), 67–101. https://doi.org/10.47651/mrf.v14i1.50
Baidhawy, Z. (2016). Pancasila Tauhid Sosial Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara. Maarif, 11(1), 41–78.
Hadi, A., Nadzir, I., Rabbani, H., Prabowo S., M. N., Fathy, R., Lintang Y. A, J., Hastuti, P., Rachmawan, D., Aidulsyah, F., Sukmawati, A. D., Tondo, F., Ratri, A., Ocktaviana, S., & Ju Lan, T. (2021). Nasionalisme ala Milenial: Sebuah Disrupsi? In Nasionalisme ala Milenial: Sebuah Disrupsi? https://doi.org/10.14203/press.314
Indonesia, K. P. dan K. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jati, W. R., Halimatusa’diah, Syamsurijal, Aji, G. B., Nurkhoiron, M., & Tirtosudarmo, R. (2022). FROM INTELLECTUAL TO ADVOCACY MOVEMENT: Islamic Moderation, the Conservatives and the Shift of Interfaith Dialogue Campaign in Indonesia. Ulumuna, 26(2), 472–499. https://doi.org/10.20414/ujis.v26i2.572
Juergermeyer, M. (1998). Menentang Negara Sekuler-Kebangkitan Global Nasionalisme Religius. Mizan.
Kuntowijoyo. (2001). Muslim Tanpa Masjid. Mizan.
Lenggono, W. (2018). Lembaga Pendidikan Muhammadiyah (Telaah Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan Tentang Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia). Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam, 19(1), 43–62. http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/ISLAMADINA/article/view/2897
Maarif, A. S. (2009). Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan: Sebuah Refleksi Sejarah. Mizan.
Menchik, J. (2015). Nasionalisme Ketuhanan dan Demokrasi Beragama di Indonesia. In Sisi Gelap Demokrasi, Kekerasan Masyarakat Madani di Indonesia. Yayasan Paramadina.
Moesa, A. M. (2007). Nasionalisme Kiai, Konstruksi Sosial Berbasis Agama. LKIS.
Muhammad Arif Syaifuddin, H. A. (2019). Sejarah Sosial Pendidikan Islam Modern Di Muhammadiyah. Tadarus: Jurnal Pendidikan Islam, 8.
Muhammadiyah.or.id. (2023). Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiya. https://muhammadiyah.or.id/matan-keyakinan-dan-cita-cita-hidup-muhammadiyah/
Muhammadiyah. (2015). Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah.
Muhammadiyah, P. P. (2010). Tanfidz keputusan Muktamar Satu Abad Muhamadiyah. Tanfidz Keputusan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah, September, 128.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (2022). Risalah Islam Berkemajuan. 84.
Republika.co.id. (2015). Akar Nasionalisme Dalam Islam. https://republika.co.id/berita/ntj6pn1/akar-nasionalisme-dalam-islam
Ridwan, M. K. (2021). Jalan Baru Gerakan Moderasi Islam di Indonesia;Reagensi Lembaga Pendidikan Muhammadiyah sebagai Basis Gerakan Moderasi. Maarif, 16(1), 60–78. https://doi.org/10.47651/mrf.v16i1.134
Sandiah, A. (2021). Enam Fase Peran Kebangsaan dan Kenegaraan Muhammadiyah (Bagian 1).
Setia, P. (2021). ATAS NAMA ISLAM: KAJIAN PENOLAKAN HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI) TERHADAP PLURALISME. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 21(2), 115–136. https://doi.org/10.14421/aplikasia.v21i2.2571
Suara Aisyiyah. (2021). Najib Burhani: Nasionalisme Kosmopolitan ala Kaum Milenial. Https://Suaraaisyiyah.Id/. https://suaraaisyiyah.id/tag/nasionalisme-kosmopolitan/
Subkhi, R. (2018). Muhammadiyah dan Nasionalisme di Era 4.0.
Wahid, A. (2009). ILUSI NEGARA ISLAM, Ekspansi Gerakan Islam Transnasional (1st ed.). Gerakan Bhinneka Tunggal Ika.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish in SINTHOP: Media Kajian Agama, Sosial dan Budaya agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Acces)