Perbandingan Keberhasilan Smart City DKI Jakarta Dengan Kota Banda Aceh
Keywords:
Smart City:, Kota Banda Aceh:, Kota DKI Jakarta;Abstract
Smart city adalah konsep penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan meningkatkan kinerja layanan publik. Jurnal ini dibuat bertujuan untuk membandingkan keberhasilan DKI Jakarta dalam menjadi smart city dengan Kota Banda Aceh yang mencoba menjadi smart city akan tetapi masih banyak penghambat Kota Banda Aceh untuk menjadi smart city, terutama dalam pengelolaan sumber daya, baik itu sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi. Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan implementasi smart city di kedua kota dengan melihat indikator dari smart city. Metode penelitian yang peneliti lakukan adalah menggunakan metode penelitian. DKI Jakarta tergolong telah berhasil dalam menjalankan konsep dari smart city sedangkan Banda Aceh masih tertinggal dari Jakarta yang di mana indikator dari smart city masih belum sepenuhnya tercapai. Padahal Kota Banda Aceh dan Jakarta keduanya memiliki status otonomi khusus, memberikan kewenangan tambahan dalam mengatur urusan daerah. Meskipun demikian, Banda Aceh tertinggal dalam hal mobilitas penduduk dan sarana prasarana dibandingkan dengan Jakarta, yang merupakan ibu kota dan pusat kegiatan ekonomi, bisnis, dan pemerintahan negara. Konsep smart city mencakup enam bagian: Smart Government, Smart Mobility, Smart Living, Smart Economy, Smart People, dan Smart Environment. Banda Aceh dan Jakarta telah mengimplementasikan proyek dan inisiatif untuk mewujudkan visi smart city, dengan Jakarta memiliki perkembangan yang lebih maju.
References
Astutik, Endang Puji, and Gunartin Gunartin. “Analisis Kota Jakarta Sebagai Smart City Dan Penggunaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Menuju Masyarakat Madani.” Inovasi Jurnal Ilmiah Manajemen 6, no. 2 (2019). https://doi.org/10.32493/inovasi.v6i2.y2019.p41-58.
Dewi, Tiara, Muhammad Amir Masruhim, and Riski Sulastiarini. “Identifikasi Obat Penginduksi Kerusakan Hati Pada Pasien Hepatitis Di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie.” In Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-3. Samarinda: Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, 2016.
Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum. “Laporan Akhir Kajian Pengembangan Smart City Di Indonesia.” Jakarta, 2015.
Firdausi, Dhiya’ Amani, and Febrina Ananda Putri. “Berkaca Dari DKI Jakarta: Lebih Kenal Dengan Istilah Smart Mobility,” 2021. https://hmgp.geo.ugm.ac.id/2021/01/15/berkaca-dari-dki-jakarta-lebih-kenal-dengan-istilah-smart-mobility/.
Kaledi, Stefanus, Dwanti, and Yori Herwangi. “Strategi Pengembangan Smart Mobility Berbasis Transportasi Publik Di Kota Yogyakarta.” REGION: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif 14, no. 1 (2019).
Meyriani. “Memahami Konsep Dasar Smart Economy,” 2022. https://accounting.binus.ac.id/2022/11/13/memahami-konsep-dasar-smart-economy/.
Muadi, Sholih, Ismail MH, and Ahmad Sofwani. “Konsep Dan Kajian Teori Perumusan Kebijakan Publik.” Review Politik 06, no. 02 (2016).
Pemerintah Kota Banda Aceh. Smart City Kota Banda Aceh. Banda Aceh, 2020.
Pramanda, Heru, and Bunyamin. “Implementasi Penyusunan Rencana Induk Transportasi Menuju Smart City Di Kota Banda Aceh.” Jurnal Media Teknik Sipil 03, no. 01 (2022).
Putra, Arman Syah. “Smart City: Konsep Kota Pintar Di DKI Jakarta.” Tekinfo 20, no. 2 (2019). https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/TEKINFO/article/download/1168/953.
Robert, M. “La Follette School of Public Affairs.” Observatory, 2007.
Yasintha, Putu Nomy. “Peran Media Dalam Agenda Setting Dalam Permasalahan Transportasi Di Jakarta.” Jurnal ADHUM 7, no. 2 (2017).
Zahara, Ana, Rudi Kurniawan, Junaidi, and Saiful Bahri. “Public Participation Dalam Pembentukan Layanan Pengelolaan Sampah Di Kota Banda Aceh.” PUBLIK:Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Adminsitrasi Dan Pelayanan Publik 10, no. 2 (2023).