Internalisasi Pendidikan Akhlak dalam Keluarga di Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara

Abstract

Pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi keluarga dan negara yang bermakna untuk membantu memberdayakan potensi yang dimiliki oleh anak-anak sebagai bekal hidup masa mendatang, guna mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat yang hakiki. Untuk mencapai pendidikan hakiki, maka pendidikan Islam memiliki tujuan utama sebagai tonggak dalam membentuk akhlak dan budi pekerti yang mampu melahirkan manusia berakhlak mulia, bermoral, berjiwa bersih dan lain sebagainya. Artinya, akhlak yang sempurna adalah tujuan dari pendidikan yang sebenarnya. Mendidik bukan suatu perkara mudah di era globalisasi ini, maraknya kenakalan remaja yang menyimpang dari ajaran Islam sekarang ini terjadi, seperti pacaran, seks bebas, melawan orang tua, melawan guru, merokok, narkoba, dan lain sebagainya yang semakin menunjukkan hal-hal yang lebih distruptif yang semakin meresahkan kehidupan masyarakat dalam lingkup kecil dan luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses internalisasi pendidikan akhlak dalam keluarga, metode yang digunakan orang tua dalam menginternalisasikan pendidikan akhlak dan mengetahui faktor yang mempengaruhi internalisasi pendidikan akhlak dalam keluarga di Kecamatan Kutamakmur Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Proses internalisasi pendidikan akhlak dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap transformasi, transaksi dan transinternalisasi; (2) metode orang tua dalam menginternalisasikan pendidikan akhlak dalam keluarga di Kecamatan Kutamakmur Kabupaten Aceh Utara adalah metode keteladanan, pembiasaan, nasehat, pemberian perhatian dan pemberian hukuman; dan (3) faktor yang mempengaruhi internalisasi pendidikan akhlak dalam keluarga di Kecamatan Kutamakmur Kabupaten Aceh Utara adalah faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung di antaranya adalah adalah sarana prasarana yang memadai, manajemen pengelolaan kegiatan dan kemauan anak itu sendiri. Sedangkan faktor penghambat internalisasi pendidikan akhlak dalam keluarga adalah orang tua, lingkungan sosial, anak itu sendiri dan faktor teknologi.