PEMANFAATAN SERBUK BIJI KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI BIOKOAGULAN PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH PENATU

Authors

  • Juliansyah Harahap Program Studi Teknik lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
  • Teuku Muhammad Ashari Program Studi Teknik lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
  • Cut Hidayatul Munar Program Studi Teknik lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

DOI:

https://doi.org/10.22373/amina.v4i1.2468

Keywords:

Biokoagulan, Moringa oleifera, dosis optimum, laundry, air limbah

Abstract

Perkembangan usaha penatu memungkinkan peningkatan jumlah pemakai deterjen sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran lingkungan apabila dibuang secara langsung ke perairan. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah penatu akan mempengaruhi kualitas air yang berada di lingkungannya apabila tidak dilakukan pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi dosis optimum serbuk biji kelor (Moringa oleifera) serta efesiensinya untuk menurunkan parameter COD, TSS, pH, dan turbiditas. Variasi dosis koagulan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 0 g, 0,01 g, 0,05 g, 0,1 g, 0,3 g, 0,5 g, 0,7 g, 0,9 g, dan 1,2 g. Pengujian awal air limbah penatu sebelum dilakukan proses koagulasi-flokulasi untuk parameter COD, TSS, pH, dan turbiditas sebesar (733,48 mg/L), (110,0 mg/L), (8,7), dan (188,8 NTU) masih berada di atas baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 68 Tahun 2016. Setelah dilakukan penelitian, hasil menunjukkan bahwa pengaruh dosis optimum biokoagulan serbuk biji kelor terhadap penurunan parameter COD terjadi pada dosis 0,01 g sebanyak 82 mg/L, TSS terjadi pada dosis 0,01 g sebanyak 33 mg/L, pH terjadi pada dosis 1,2 g sebanyak 8,4, dan turbiditas terjadi pada dosis 0,01 g sebanyak 49 NTU.

References

Aras, N. R. M., & Asriani. (2021). Efektifitas Biji Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Biokoagulan dalam Menurunkan Cemaran Limbah Cair Industri Minuman Ringan. Jurnal Sainsmath, 10(1), 42-52.
Ardiyanto, P., Yuantari, M. G. C., & Studi. (2016). Analiisis Limbah Laundry Informal Dengan Tingkat Pencemaran Lingkungan Di Kelurahan Muktiharjo Kidul Kecamatan Pedurungan Semarang. Jurnal Teknik Lingkungan, 2(1), 1–12.

Bangun, A. R., Aminah, S., Hurahaean, A. A., & Ritonga, M. Y.(2013). Pengaruh Kadar Air, Dosis dan Lama Pengendapan Koagulan Serbuk Biji Kelor Sebagai Alternatif Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu. Jurnal Teknik Kimia USU, 2(1).
Firmansyah, M. R., & Sihombing, B. M. (2022). Demonstrasi Penyaringan Air Sederhana Di Dusun Tegalamba Desa Kedung Jaya, Cibuaya Karawang. Konferensi Nasional Penelitian Dan Pengabdian (KNPP), 5–9.
Gea, O. B., Suada, I. K., & Merdana, I. K. (2019). Penggunaan Serbuk Biji Kelor Untuk Penanganan Limbah Petrnakan Sapi Ditinjau Dari Total Coliform dan Total Suspended Solid. Jurnal Indonesia Medicus Veterinus, 8(3), 303-312.
Hermida, L., Agustian, J., & Kurniasari, B. (2021). Penggunaan Ekstrak Biji Kelor sebagai Biokoagulan pada Pengolahan Limbah Cair Laundry. Jurnal Teknologi Dan Inovasi Industri, 2(2), 28–34.
Majid, M., Amir, R., Umar, R., & Hengky, H. K. (2017). Efektivitas penggunaan karbon aktif pada penurunan kadar fosfat limbah cair usaha laundry di kota parepare sulawesi selatan. Prosiding Seminar Nasional IKAKESMADA, 85–91.
Nafisah, A. (2020). Degradasi Kandungan Chemical Oxygen Demand (COD) Pada Limbah Tenun Oleh Bakteri Endofit. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Ningsih, E., Sato, A., Azizah, N., & Rumanto, P. (2018). Pengaruh Waktu Pengendapan dan Dosis Biokoagulan dari Biji Kelor dan Biji Kecipir terhadap Limbah Laundry. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia, 1–7.
Palilingan, S., Pungus, M., dan Tumimomor, F. (2019). Penggunaan kombinasi adsorben sebagai media filtrasi dalam menurunkan kadar fosfat dan amonia air limbah laundry. Journal of Chemistry, 4(2), 48–53.
Pembayun, S. W. R., & Rahmayanti, M. (2020). Efektivitas Biji Asam Jawa Sebagai Koagulan Alami Dalam Menurunkan Konsentrasi Zat WarnaRemazol Red Dan Nilai COD. Jurnal Undiksha, 9(2), 162–169.
Purnama, I. G. H., & Purnama, S. G. (2015). Pengolahan Air Limbah Binatu (Laundry) Dengan Menggunakan Metode Lahan Basah Buatan. Universitas Udayana.
Rahmatiyas, H. (2021). WL-Port (Waste Laundry Portable) Sebagai Sarana Pengelolaan Limbah Laundry Menggunakan Konsep Fitoremediasi dan Filtrasi. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Rohman, M. K. (2016). Pengolahan Limbah Cair Laundry Menggunakan Filter Membran Dari Sintesis Zeolit Dan Kitosan Untuk Menurunkan Total Suspended Solid (TSS) Dan Surfaktan. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Rustiah, W., & Andriani, Y. (2018). Analisis Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera, lamk) Dalam Menurunkan Kadar COD dan BOD Pada Limbah Jasa Laundry. Jurnal Indo Chem, 5(2), 96–100.
Sari, M. (2017). Optimalisasi Daya Koagulan Serbuk Biji Kelor 9Moringa Oleifera) Pada Limbah Cair Industri Tahu. Jurnal AGRITEPA, 4(1), 25–37.
Wicheisa, F. V., Hasnani, Y., & Astorina, N. (2018). Penurunan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) Pada Limbah Cair Laundry Orens Tembalang Dengan Berbagai Variasi Dosis Karbon Aktif Tempurung Kelapa. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(6), 136–142.
Yuliastri, I. R. (2010). Penggunaan Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Koagulan Dan Flokulan Dalam Perbaikan Kualitas Air Limbah Dan Air Tanah. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Downloads

Published

2022-04-30

Issue

Section

Articles