KARAKTERISASI SABUN CAIR CUCI PIRING DENGAN VARIASI KONSENTRASI NaCl

Authors

  • Mufham Mufakkir Arrazi Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
  • Khairun Nisah Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
  • Febrina Arfi Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Keywords:

NaCl, Stabilitas busa, Organoleptik, Viskositas, pH, Densitas

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi NaCl terhadap karakteristik sabun cuci piring, dimana NaCl berfungsi sebagai pemisah bahan sabun dengan gliserin. Variasi NaCl dalam pembuatan sabun cuci piring cair  adalah 125 g: 94 g: 62,5 g: dan 31 g. Karakteristik sabun di uji dengan uji organoleptik, uji viscositas, uji pH, uji stabilitas busa serta uji densitas sabun. Pengujian organoleptik diperoleh massa NaCl 31 g berbentuk encer dibandingkan dengan massa yang lain. Hal ini juga berpengaruh pada uji viscositas sabun, sehingga NaCl dengan massa 3 g untuk nilai viscositasnya tidak sesuai dengan nilai SNI, begitu juga dengan uji densitas massa dari 3 g NaCl tidan memenuhi. Uji pH dari semua massa menghasilkan nilai pH ± 7. Uji stabilitas busa sabun dengan semua massa NaCl diperoleh sesuai dengan SNI.

References

Adriani,L., Parawati,S., Sutrisno,D., Yuliawati. (2020). Penigkatan Kemandrian Ekonomi Ibu Rumah Tangga Melalui Demonstrasi Pembuatan Sabun Cuci Piring. Jurnal Abdi Masyarkat 3(1)
Amalia, R., . Paramita, V. Kusumayanti, H. Wahyuningsih, W. Sembiring, M. & Rani, D. E. (2018). Produksi Sabun Cuci Piring Sebagai Upaya Peningkatkan Efektivitas Dan Peluang Wirausaha. Metana, 14(1).
Azumari, K. (2017). Formulasi Sabun Cuci Piring Dengan Variasi Konsentrasi Kaolin-Bentonit Sebagai Penyuci Najis Mughalladzah. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi. Uin Syarif Hidayatullah : Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi Ke IV. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawas Obat Dan Makanan
Dragon S, Patricia M. Daley B.A, Henry F, Maso, & Lester I., (1969). Studies on Lanolin Derivatives In Shampoo Systems, J. Soc. Cosmetic Chemis's,
Intan, K.W. (2019). Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring Dan Sabun Detergent Bagi Masyarakat Desa Senyiur Kec. Keruak Lombok Timur. Jurnal Abdi Masyarakt,1(1)
Pramasanti. T.A., (2011). Pengaruh Penggunaan Pengental Natrium Klorida Dan Surfaktan Cocoamidopropyl Betaine Terhadap Visikositas Dan

Rahayu, D.P., (2015). Formulasi dan Evaluasi Mutu Fisik Sabun dari Ekstrak Rumput Laut merah. Fakultas Farmasi Bhakti wiyata Kediri.
Safitri, D. (2009). Pengaruh Konsentrasi Sukrosa pada Formulasi Sabun Padat Transparan dengan Lendir Lidah Buaya (Aloe barbadendis Mill). Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Septiani, Shanti, Wathoni, Nasrul, & Mita. (2011). Formulasi sediaan masker gel antioksidan dari ekstrak etanol biji melinjo (gnetum gneom linn). Fakultas farmasi universitas padjajaran
Shinta, Y.A., Hery, K., Beny, S., (2019). Pengaruh Kadar Jeruk Nipis Pada Sabun Antibakteri Sebagai Desinfeksi Terhadap Angka Kuman Pada Alat Makan. Jurnal Penelitian Politekhnik Kesehatan Surabaya
Sintia, M. (2016). Laporan Akhir Pembuatan Sabun Padat. (Rasio Tallow – Minyak Kelapa – Minyak Jagung). Palembang: Polteknik Sriwijaya.
Spiess, E. (1996). ‘’Raw Materials’’. Dalam Chemistry And Technology Of The Cosmetics And Toiletries Industry Second Edition. Blackie Academic & Professional, London.
Standard Nasional Indonesia (SNI). (2017). Sabun cuci cair – bagian 2: untuk alat dapur. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. (SNI 06 – 4075-2:2017)

Downloads

Published

2022-12-01