Journal of Low Carbon Technology and Society

Analisa Kadar Karbon Dioksida di Perairan Laguna Kecamatan Leupung Melalui Keanekaragaman Spesies Ikan

Eriawati Eri, Muna Ruslia Muna — Mon, 10 Feb 2025 00:00:00 +0800

Laguna adalah suatu genangan air yang menyerupai danau/telaga berada dekat pantai yang dulunya merupakan bagian dari (bersatu dengan laut tapi karena peristiwa geologis, kemudian ia terpisah dari laut dan membentuk ekosistem lahan basar pesisir yang baru. Penelitian Keanekaragaman Spesies Ikan di Perairan Laguna Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar bertujuan untuk mengidentifikasi Spesies Ikan, Menganalisis Tingkat Keanekaragaman Spesies diperairan Laguna Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan pada penelitian ini metode survey eksploratif dengan melakukan observasi langsung pada lokasi dan objek pengamatan. Stasiun penelitian ditentukan menggunakan metode purposive sampling yaitu berdasarkan faktor fisik lingkungan. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif yaitu teknik analisis data dengan cara mendeskripsikan ciri-ciri morfologi dari setiap spesies ikan. Jumlah ikan yang ditemukan di Perairan Laguna Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar adalah 15 jenis yang mewakili 13 famili. Ikan yang mendominasi di Peraiaran Laguna Gampoeng Pulot adalah Stolephorus heterolubus, sedangkan di Peraiaran Laguna Gampoeng Cot Bak ue adalah Crenimungil silabis. Indeks Keanekaragaman Spesies Ikan yang Terdapat Diperaiaran Laguna Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar tergolong kategori keanekaragaman tingkat sedang dengan indeks keanekaragaman yaitu Ĥ=-2,5706. Maka dapat disimpulkan bahwa Keanekaragaman Spesies Ikan Diperairan Laguna Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar tergolong sedang.

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT INFEKSIUS DI RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMAD ALI KASIM KABUPATEN GAYO LUES

Armida Yanti, Juliansyah Harahap, Reni Silvia Nasution, Nurul Kamal — Sun, 09 Feb 2025 00:00:00 +0800

Limbah medis padat (infeksius) yang dihasil oleh rumah sakit bisa menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bagaimana sistem pengelolaan limbah medis padat infeksius di Rumah Sakit Umum Muhammad Ali Kasim (RSUMAK), Kabupaten Gayo Lues, khususnya pada tahap pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, dan penyimpanan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, serta analisis data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan limbah medis padat infeksius di RSUMAK masih belum sepenuhnya sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Beberapa kelemahan yang ditemukan antara lain pemilahan limbah yang belum maksimal, tidak adanya jalur khusus untuk mengangkut limbah, serta penggunaan alat transportasi yang belum memenuhi standar keamanan dan kebersihan. Selain itu, fasilitas pengolahan limbah seperti incinerator belum memiliki izin operasional, sehingga pengolahan limbah masih dilakukan oleh pihak ketiga.

Estimasi Karbon Biomassa Serasah Di Stasiun Restorasi Bengkelang Aceh Tamiang Kawasan Ekosistem Leuser

Baihaqi Baihaqi, Muslich Hidayat, Arif Sardi, Rusydi Rusydi — Mon, 10 Feb 2025 00:00:00 +0800

Forests are an important agent in reducing global climate change through sequestering and storing carbon in the form of biomass. Global climate change due to increasing concentrations of greenhouse gases (CO2, CH4, N2O, CFC) has had a negative impact on the environment. CO2 levels continue to increase from year to year due to human activities, therefore efforts are needed to improve this situation, one of which is restoration activities. Restoration is an activity carried out to restore forest functions and restore the condition of forests whose ecosystems have been damaged. One of the functions of forests is to supply oxygen and absorb carbon. Until now, research on carbon storage has never been carried out in the Bengkelang restoration area. This research aims to determine the potential for litter biomass storage and the potential for carbon storage in litter biomass in the Workshopang restoration area. The methods used in the research consist of research methods in the field and research methods in the laboratory. The research method in the field is a collaboration between the line transect method and the quadratic method and sampling is carried out using a destructive method (harvesting) with a plot area of 1 m x 1 m and litter sampling. Meanwhile, the research method in the laboratory is determining the dry weight of litter biomass samples. Carbon savings are obtained by converting 0.47 (47%) of the biomass yield. The results of research in the Bengkelang restoration area were that the litter biomass deposits in the Bengkelang restoration forest were 9,421 kg. The potential for carbon storage in litter in the Bengkelang restoration forest is 0.73 tonnes/ha and the potential for litter carbon in the entire Bengkelang restoration forest area is 149.07 tonnes.

Potensi Campuran Kulit Kakao (Theobroma cacao. L) dan Kulit Kopi (Coffea arabica) Menjadi Briket dengan Menggunakan Getah Pinus (Pinus merkusii) Sebagai Perekat

Alfandy Sayang, Teuku Muhammad Ashari, Rusydi Rusydi — Mon, 10 Feb 2025 00:00:00 +0800

Biomass is an alternative energy from forestry and agricultural waste which is considered useless, the quantity of biomass energy is quite abundant but its use has not been optimized. Briquettes are one of the abundant utilization of biomass. Cocoa husks, coffee husks and pine bark are the sources of biomass used in this study. The comparison combination determines the quality of the briquettes. The aims of the research were the calorific value, moisture content, ash content, volatile matter content, density, and fixed carbon based on the comparison of the concentrations of cocoa shells and coffee skins. The percentage of pine resin adhesive in each sample was 50%, while the percentage of cocoa skin and coffee skin A was 75% : 25%, B 25% : 75%, C 50% : 50%, D 90% : 10% and E 10% : 90%. The best value in this study was found in sample A with 4.04% moisture content, 0.13% ash content, 91.29% sulfur content, 4.54% fixed carbon and 6209.1787 cal/gr calorific value.

Efektivitas Media Pasir Laut Dalam Filtrasi Mikroplastik Pada Tambak Ikan Aceh Besar

Mon, 10 Feb 2025 00:00:00 +0800

Peningkatan polusi mikroplastik di lingkungan perairan menjadi perhatian serius karena dampaknya dapat merugikan ekosistem dan kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan mikroplastik dan efektivitas media pasir dalam mengurangi mikroplastik di daerah Tambak Ikan Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimulai dengan pengambilan sampel, preparasi sampel dan analisis mikroskopis. Identifikasi menggunakan mikroskop binokuler dengan perbesaran 4×10, dan identifikasi kelimpahan serta menguji efektivitas media pasir laut. Jenis mikroplastik yang ditemukan adalah fiber, film, dan fragmen. Kelimpahan mikroplastik pada air tambak lebih banyak ditemukan pada titik sampel inlet. Hasil penelitian menunjukkan penurunan jumlah mikroplastik setelah air tambak disaring melalui pasir laut yang telah dipanaskan. Mikroplastik jenis fiber setelah difiltrasi mengalami penurunan sebesar 86,6%. Mikroplastik jenis film mencapai total penurunan jumlah sebesar 80%. Sedangkan mikroplastik jenis fragmen mengalami penurunan sebesar 65%. Penurunan jumlah mikroplastik ini menunjukkan bahwa pasir laut yang telah dipanaskan mampu mengurangi jumlah mikroplastik dari air tambak.