Strategi Rasulullah dalam Menyatukan Kaum dengan Pendekatan Moderat dalam Islam

Authors

  • Miftahul Ihyaiddin Hasibuan Program Studi Ilmu Hadis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry,Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.22373/el-sunan.v1i2.4108

Keywords:

Agama, Keberagaman, Rasulullah

Abstract

Indonesia, with its diversity of ethnicities, traditions, religions, and languages, possesses abundant cultural potential but also serves as a source of potential conflicts. In this context, moderate Islam emerges as a solution to avoid extremism. This research explores the leadership legacy of Prophet Muhammad as an inspiration in formulating a strategy for religious moderation amid the complexity of Indonesian society. The research methodology employs a literature review to delve into the understanding of religious moderation in Islam. The study highlights that Prophet Muhammad, as an extraordinary leader, demonstrated leadership based on justice, honesty, exemplary behavior, and concern for his community. In handling conflicts, he exhibited patience, openness in dialogue, and used friendly language. Additionally, he comprehended the needs and concerns of the community, gradually taught Islam, and employed gentle communication. Therefore, a strategy for religious moderation can be crafted by referring to the leadership legacy of Prophet Muhammad, aiming at sustaining unity and harmony in Indonesia.

ABSTRAK

Indonesia, dengan keberagaman suku, adat, agama, dan bahasa, memiliki potensi budaya yang melimpah namun juga dapat menjadi sumber konflik. Dalam konteks ini, Islam moderat muncul sebagai solusi untuk menghindari ekstremisme. Penelitian ini mengeksplorasi jejak kepemimpinan Rasulullah sebagai inspirasi dalam menyusun strategi moderasi beragama di tengah kompleksitas masyarakat Indonesia. Metode penelitian studi kepustakaan digunakan untuk menggali pemahaman tentang moderasi beragama dalam Islam. Kajian ini menunjukkan bahwa Rasulullah sebagai pemimpin luar biasa, menunjukkan kepemimpinan berdasarkan keadilan, kejujuran, keteladanan, dan kepedulian terhadap umatnya. Dalam menangani konflik, Rasulullah menunjukkan kesabaran, keterbukaan dalam berdialog, dan menggunakan bahasa yang bersahabat. Beliau juga memahami kebutuhan dan keprihatinan umat, mengajarkan Islam secara bertahap, dan menggunakan komunikasi yang lemah lembut. Dengan demikian, strategi moderasi beragama dapat dibentuk dengan merujuk pada jejak kepemimpinan Rasulullah, mengarah pada keberlanjutan persatuan dan harmoni di Indonesia.

References

Aat Royhatudin, “Islam Moderat dan Kontekstualisasinya”, Batusangkar International Conference v, 2020

Abd.Wahid, Maizuddin, Tarmizi M.jakfar, “Studi Terhadap Makna Hadis-Hadis Moderasi Beragama”, Jurnal Al-Mu’ashirah, Vol. 6, No 2, 2022.

Al-Ustadz Musthafa Masyhur, Teladan di Medan Dakwah, Cet-3, (Surakarta: Era Intermedia, 2000)

Faqihuddin Abdul Kodir, “Nilai-Nilai Moderasi Dalam Perspektif Sirah (Biografi) Nabi Muhammad SAW “, Jurnal Bimas Islam, Vol. 15, No 2.

Kitab Shohih Al-Bukhari, No 3231

Muhammad Nasib Ar-Rifa’, kemudahan dari Allah: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Penrjm, Syihabuddin., Cet-1, (Jakarta: Gema Insani Press, 1999)

Muhammad Nur’ain, Nadia Rapinah, Syifa, Resti, “Kepemimpinan Rasulullah SAW”, Vol. 3, No 1, 2023.

Ridwan, Hijrayanti Sari, “metode komunikasi dakwah Rasulullah”, Jurnal bidang kajian Islam, vol.7, No. 2, 2021.

Downloads

Published

2023-10-31

How to Cite

Hasibuan, M. I. (2023). Strategi Rasulullah dalam Menyatukan Kaum dengan Pendekatan Moderat dalam Islam. l-unan: ournal of adith and eligious tudies, 1(2), 113–122. https://doi.org/10.22373/el-sunan.v1i2.4108

Issue

Section

Articles